Lihat ke Halaman Asli

Septy Alif

Septyalf

Mahasiswa UNDIP ajari Ibu-Ibu dan Pemuda Desa tentang Cara Memanfaatkan Potensi yang Ada di Lingkungan Menjadi Peluang Usaha di Tengah Pandemi Corona

Diperbarui: 14 Agustus 2020   14:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosialisasi tentang Teh Daun Kelor (Sumber : Galeri Penulis)

Randublatung, Blora (9/8). Munculnya wabah corona memberikan dampak besar terhadap kehidupan yang ada di masyarakat. Adanya pandemi ini segala aktivitas menjadi terbatas, orang-orang bekerja dari rumah, anak-anak sekolah daring dari rumah bahkan kegiatan KKN yang awalnya dilaksanakan secara kelompok dirubah menjadi KKN Individu di domisili masing-masing mahasiswa. Kebijakan-kebijakan tersebut diambil guna mencegah peyebaran Covid-19. Pada masa pandemi Covid-19 saat ini perekonomian masyarakat cenderung mengalami penurunan, akan tetapi biaya kebutuhan pokok semakin meningkat sehingga hal ini membuat beberapa masyarakat menjadi semakin terpuruk dengan keadaan yang dialaminya. Para mahasiswa KKN TIM II Undip periode 2020 terjun ke masyarakat untuk memberikan berbagai solusi terkait masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat saat ini.

KKN TIM II UNDIP periode 2020 ini dilaksanakan dengan mengangkat tema tentang Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Septy Alif Kurnia yang merupakan salah satu Mahasiswa KKN TIM II Undip memberikan solusi kepada masyarakat melalui proses pemberdayaan Ibu-Ibu dan Pemuda Desa Kediren Kecamatan Randublatung dalam memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan sekitar guna menciptakan suatu peluang usaha. Pemberdayaan dilaksanakan melalui dua program yang telah dibuat berdasarkan potensi dan permasalahan yang ada di Desa Kediren.

Program yang pertama yaitu budidaya sayuran organik di lahan pekarangan. Program ini dibuat sebagai upaya pemanfaatan lahan pekarangan untuk mencapai ketahanan pangan keluarga dan dapat dijadikan sebagai peluang usaha. Pelaksanaan program dilaksanakan melalui kegiatan sosialisasi dan pelatihan secara langsung kepada beberapa warga tentang cara budidaya sayuran secara organik. Program 1 dilakukan dengan mengajak warga memanfaatkan limbah yang ada di sekitar, contohnya yaitu limbah penggilingan padi berupa sekam dan kotoran ternak dapat digunakan sebagai campuran media tanam, serta botol atau gelas plastik dapat digunakan sebagai pot tanaman. Selain itu warga juga diajarkan cara menangani hama yang menyerang tanaman dengan menggunakan pestisida nabati yang terbuat dari limbah bawang. Masyarakat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan pelatihan budidaya sayuran organik dengan memanfaatkan lahan pekarangan yang masih kosong.

"Harapannya setelah dilaksanakan pelatihan program ini, masyarakat dapat menerapkannya dan dapat dijadikan suatu usaha. Apabila mereka menanam sayuran dalam jumlah banyak nanti sayurannya bisa dijual sebagai tambahan pendapatan keluarga, namun jika hanya menanam sedikit bisa dikonsumsi untuk sehari-hari," Ujar Septy.

Sosialisasi dan Pelatihan Budidaya Sayuran Organik (Sumber : Penulis)

Program kedua yang dijalankan yaitu pelatihan pembuatan teh daun kelor. Program tersebut dibuat berdasarkan keadaan yang ada di Desa Kediren yaitu banyaknya tanaman kelor yang tumbuh di lingkungan Desa Kediren dan belum dimanfaatkan secara maksimal, selain itu masyarakat juga belum mengetahui khasiat mengonsumsi olahan dari tanaman kelor. Tujuan utama dibuatnya program tersebut yaitu untuk meningkatkan imun tubuh masyarakat Desa Kediren di masa pandemi Covid-19.

Pelatihan Pembuatan Teh Daun Kelor (Sumber : Galeri Penulis)

Pada masa pandemi Covid-19 ini kesehatan sangat penting untuk dijaga oleh karena itu banyak masyarakat yang memburu minuman-minuman herbal untuk meningkatkan kesehatan tubuh mereka. Minuman herbal dari bahan dasar kelor atau Teh Daun Kelor ini bisa menjadi peluang besar untuk dijadikan suatu usaha oleh warga Desa Kediren, karena kelor adalah tanaman yang kaya akan vitamin dan mineral dan disinyalir dapat meningkatkan imunitas tubuh kita.

SAK.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline