Lihat ke Halaman Asli

septiya

jarang nulis lebih sering mengkhayal

[FF100] Yang Terlupakan

Diperbarui: 19 Oktober 2015   08:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Saya terima nikah dan kawinnya…..”

Suara calon suamiku terdengar tegas saat mengucapkan ikrar pernikahan kami dua tahun yang lalu. Aku tidak bersamanya saat ijab qobul berlangsung. Aku baru dipertemukan dengannya saat ijab qobul selesai. Semenjak saat itu pula kami sah menjadi suami istri.

Sampai saat ini tiba, sudah dua hari dia tidak pulang untuk urusan pekerjaan. Suara mobilnya terdengar di halaman, aku bergegas menyambutnya di depan pintu.

“Kamu masih ingat ini?” dia menyodorkan sebuah amplop coklat padaku.

Aku mengikutinya masuk lalu duduk di ruang tamu. Aku terpaku membaca sebuah kertas yang ternyata aku lupakan itu. Kontrak itu sudah selesai ternyata. 

-ilustrasi-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline