Lihat ke Halaman Asli

septiya

jarang nulis lebih sering mengkhayal

[FF100] Amplop Impian

Diperbarui: 5 Oktober 2015   12:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

ilustrasi 

Dede pulang dengan membawa satu amplop yang diberikan gurunya. Senyum menghiasi bibirnya sepanjang jalan. Tak sabar memberikan amplop untuk sang  ayah. Hari ini rupanya Ayah masuk shift malam. Itu berarti Dede bisa segera memberikan amplop itu.

“Yah, ada sesuatu untuk ayah.” Dede dengan raut gembira melambaikan amplop di tangan kanannya.

“Dede bawa apa?.”

_

Dede sangat suka bulutangkis. Harapannya bisa masuk klub di kota sebelah yang terkenal menjadi klub yang menghasilkan banyak pemain hebat. Kemarin Dede diberikan kesempatan untuk ikut audisi yang dilakukan klub impiannya.

Hari ini Ayah menerima gaji, tetapi itu gaji terakhirnya.

“Apa impian Dede juga harus berakhir?”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline