Lihat ke Halaman Asli

septiya

jarang nulis lebih sering mengkhayal

[FKK] Jangan Lupa Pamit Eyang Progo

Diperbarui: 20 Juni 2015   03:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14026357731285557536

Oleh: Septi Yaning No.16

Tiga hari lagi, masih tiga hari waktu yang dimiliki oleh Darmono dan keluarganya untuk mempersiapkan ubo rampe guna untuk pernikahannya besok minggu. Minggu Legi sudah menjadi hari yang dipilih berdasarkan perhitungan weton dan nasan dari dua belah pihak. Bagi keluarga Darmono yang masih memegang tradisi setempat tidak boleh ada satu hal pun yang lupa untuk dipersiapkan.

Darmono akan mempersunting seorang gadis, Sumi. Dia berasal dari desa seberang . Ya, Darmono tinggal di kabupaten Kulon Progo. Kabupaten paling barat di Yogyakarta yang terletak di barat (kulon) sungai Progo, karena itulah dinamakan Kulon Progo. Ada tradisi tertentu yang harus dilakukan jika masyarakat Kulon Progo menikah dengan orang yang berasal dari luar Kulon Progo, atau secara istilahnya harus menyeberang sungai Progo. Sungai Progo merupakan sungai terpanjang di Yogyakarta.

Ketika hari yang ditunggu sudah tiba, rombongan keluarga Darmono bergegas berangkat menuju rumah mempelai wanita. Begitu sampai di pinggir jembatan, Mbah Rono turun dari mobil dengan membawa ayam jantan hitam (cemani) ditemani salah seorang kerabat Darmono. Ayam cemani itu kemudian diikat pada sebuah pohon yang kebetulan ada di pinggir jembatan. Mbah Rono kemudian membakar kemenyan di atas sabut kelapa sambil mengucap doa-doa guna meminta keselamatan dan kelancaran untuk acara pernikahan serta keluarga kedua belah pihak. Selesai berdoa Mbah Rono menabur bunga ke sungai dari atas jembatan. Ayam yang diikat itu boleh diambil oleh warga sekitar ketika kemenyan yang dibakar sudah habis.  Acara pamitan kepada Eyang Progo selesai dan perjalanan menuju rumah Sumi pun dilanjutkan.

*ubo rampe : perlengkapan

*weton : hari lahir

*nasan : hari kematian

*ayam cemani : ayam yang tubuhnya, kulitnya berwarna hitam

NB : Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community

Silahkan bergabung di group FB Fiksiana Community

ilustrasi : DI SINI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline