Konflik dingin yang melibatkan Vietnam dan Kamboja
Negara Asia Tenggara Kamboja dengan Phnom Penh sebagai ibukotanya. Negara yang berada di kawasan Indocina ini memiliki monarki konstitusional sebagai bentuk pemerintahannya. Kawasan Indochina yang meliputi Kamboja, Laos, dan Vietnam, dulunya merupakan jajahan Prancis dan kini menjadi bagian dari Uni Indocina. Raja Norodom Sihanouk memimpin Kamboja saat itu. Namun karena perang saudara, Jenderal Lon Nol menggulingkan Raja Norodom Sihanouk pada 18 Maret 1970. Karena Jenderal Lon Nol adalah pendukung Amerika Serikat dan Norodom Sihanouk bergerak mendekati China, hal ini terjadi. Selama pengasingannya ke Beijing, Raja Norodom Sihanouk mengangkat Jenderal Lon sebagai presiden republik Khmer dari tahun 1970 hingga 1975, dan Pangeran Sirik Matak sebagai wakil presidennya. Alhasil, Lon Nol pun mengubah bentuk pemerintahan negara dari monarki menjadi republik. Lon Nol menghadapi tentangan dari Khmer Merah yang dipimpin Pol Pot, sebuah kelompok komunis. Norodom Sihanouk adalah penulis "Kamboja di bawah Pol Pot".
bersama-sama membentuk Front Nasional Kamboja, dan pada tanggal 17 April 1975, pasukan Khmer Merah berhasil menguasai Kamboja. Khiru Samohan menggantikan Norodom Sihanouk sebagai kepala negara saat itu, ketika Pol Pot memimpin pemerintahan. Selama era Pol Pot, Kampuchea menjadi negara tertutup, dan banyak penduduk kota pindah ke pedesaan untuk menjadi petani dan mengusir penduduk Vietnam. Invasi dan pendudukan Kamboja oleh Vietnam, bersamaan dengan penggulingan Khmer Merah, ditandai awal dari konflik ini.
Konflik ini juga menunjukkan bagaimana perjuangan komunis telah dirugikan oleh perpecahan Sino-Soviet. Karena Partai Komunis Kamboja tetap berkomitmen pada Republik Rakyat Tiongkok, Partai Komunis Vietnam memihak Uni Soviet. Konfrontasi antara Vietnam dan Kamboja diakibatkan oleh serangan Vietnam ke Kamboja pada 7 Januari 1979, dan Partai Nasional Kamboja yang pro-Vietnam Pendudukan sukses Front Pembebasan kota Phrom Peng. Khieu Samphar mengambil alih sebagai pemimpin Khmer Merah selama konflik ini, setelah itu Vietnam mendirikan Republik Rakyat Kamboja (PRK) dengan Heng Samrin sebagai pemimpinnya dan Hun Sen sebagai wakilnya. Ideologi fundamental PRK adalah Marxisme-Leninisme. Pemerintah koalisi demokrasi Kamboja memasang strategi tiga tahap untuk mengakhiri Perang Indocina, yang merupakan salah satu upaya untuk mengakhiri konflik dingin ini. melaksanakan gencatan senjata antara kedua belah pihak
2. Pengerahan pasukan penjaga perdamaian PBB untuk mengawasi penarikan pasukan Vietnam dan Kamboja
3. Mengkonsolidasikan semua kelompok bersenjata Kamboja menjadi satu kekuatan
Gareth Evans II Rencana perdamaian Kamboja yang diajukan oleh Australia memiliki poin-poin berikut:
2. Mengirim pasukan penjaga perdamaian PBB ke wilayah konflik
3. Mempromosikan pemilihan pemerintah persatuan nasional untuk mempertahankan kemerdekaan Kamboja hingga pemilihan umum III: menjelaskan bagaimana Dewan Tertinggi Nasional, sebuah pemerintahan tunggal yang bersatu, dibentuk untuk berbagi kekuasaan antara Pemerintah Koalisi Demokratik Kamboja dan Republik Rakyat Kamboja ( SNC)
Konferensi Internasional Kampuchea (ICK), yang menandai berakhirnya konflik Perang Dingin, diadakan pada tanggal 30 dan 31 Juli 1991. Perjanjian Paris, yang ditandatangani oleh pihak-pihak yang bertikai di Kamboja pada bulan Oktober 1991 di bawah pengawasan PBB, berisi hal-hal berikut: ketentuan:
1. penghentian semua pengaruh militer asing
2. Pemulangan pengungsi dari Kamboja 3. Pemantauan penerapan HAM
4. Pembentukan Administrasi Sementara PBB di Kamboja (UNTAC)
5. Dewan Nasional Tertinggi (SNC), otoritas tertinggi negara, didirikan.
6. Pemilihan dilakukan sesuai dengan pengawasan PBB
Referensi:
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/latar-belakang-konflik-kamboja-12726/
Abdillah, Fahri(2018) Konflik Asia Tenggara: Kasus Peperangan Indocina
https://www.ruangguru.com/blog/konflik-asia-tenggara-kasus-peperangan-indocina
Vannal, Huy(2003)The Khmer Rouge Division 703: From Victory to Self-Destruction. Documentation Centre of Cambodia
Nama: Septina Khoirunnisah
Nim: 07041282227043
Dosen Pengampu: Nur Aslamiah Supli, BIAM, M.SC.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H