Lihat ke Halaman Asli

Septi Mariyah Ulfah

IRT Kerja Dari Rumah

Mesin Rusak, Pengolahan Sampah di TPST Barengkrajan Dilakukan Secara Manual

Diperbarui: 12 Februari 2023   20:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mesin pemilahan sampah di TPST Barengkrajan rusak (27/1)

Barengkrajan, 27 Januari 2023 - Keberlangsungan pemilahan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Barengkrajan terpaksa terganggu setelah mesin pengolah sampah rusak. Sejak mesin rusak beberapa tahun lalu, tim pengolah sampah harus bekerja lebih keras untuk memastikan bahwa sampah tetap dapat diolah dengan baik.

Kepala TPST Barengkrajan, Bapak Budiono mengatakan bahwa proses pengolahan sampah di TPST Barengkrajan sudah lama dilakukan secara manual. Hal ini dikarenakan belum ada tindak lanjut dari pemerintah terkait permintaan perbaikan dari mesin yang rusak tersebut. Ia berharap bahwa mesin segera dapat diperbaiki agar kegiatan pemilahan sampah dapat kembali dilakukan secara normal.

"Mesin pemilahan sampah itu penting bagi TPST. Supaya proses pemilahan sampah lebih cepat. Sekarang saja kami mempekerjakan setidaknya 11 orang untuk memilah sampah. Kalau tidak, ya sampah akan lebih cepat menggunung, dan baunya akan membuat warga sekitar terganggu," kata Pak Budiono.

Tumpukan sampah plastik di TPST Barengkrajan yang sudah dipilah (27/1)

Sejauh ini TPST Barengkrajan bisa memilah hingga 2 ton sampah setiap harinya. Sampah-sampah ini dipilah berdasarkan jenisnya, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik diolah menjadi kompos dan dikirim ke TPA Jabon yang beralamatkan di Desa Tlocor, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo. Sementara untuk sampah anorganik seperti kaleng, botol kaca, botol plastik, kantong plastik, kertas, dan pembungkus makanan diambil langsung oleh pengepul.

TPST Barengkrajan yang terletak di Desa Barengkrajan, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo merupakan tempat pembuangan sampah terpadu yang mengolah sampah-sampah rumah tangga.  Sampah-sampah ini berasal dari komplek perumahan yang ada disekitar wilayah tersebut. Seperti Perumahan Alam Pesona, Perumahan Taman Sidorejo, Perumahan Krian Indah dan Perumahan Krian Regency. Selain itu, TPST juga menerima sampah non medis dari beberapa puskesmas dan rumah sakit di wilayah sekitar.

Sampai berita ini ditulis, tim pengolah sampah terus bekerja keras untuk memastikan bahwa sampah tetap dapat diolah dengan baik meskipun mesin belum dapat digunakan. Mereka juga berharap agar mesin pengolah sampah segera diperbaiki dan kegiatan pemilahan sampah bisa kembali dilakukan secara normal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline