Lihat ke Halaman Asli

Harapan HGN 2020: Bangkit Wahai Guru di Masa Pandemi!

Diperbarui: 26 November 2020   00:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

“Suara apa yang ingin Engkau dengar dari sebuah ruangan kelas? Meski kini terasa sunyi, jejak pengorbananmu akan terus mengiringi.”

Sering kita dengar bahwa guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Hal ini menjadi tidak asing bagi telinga kita, mengingat bagaimana para guru berjuang membebaskan rakyat Indonesia dari kebodohan atas segala keterbatasan. 

Pahlawan tanpa tanda jasa adalah orang yang berani dan rela berkorban dalam membela kebenaran tanpa mengharapkan keuntungan pribadi. 

Dari pernyataan tersebut, guru merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kualitas pendidikan. Guru telah mencurahkan tenaga dan pikirannya demi memajukan bangsa dengan cara mendidik para murid-muridnya.

Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), jumlah guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Indonesia sebanyak 1,5 juta orang dari jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) secara keseluruhan ada 4,2 juta orang (Sumber: Buku Statistik ASN Desember 2019 Badan Kepegawaian Negara dan Statistik Indonesia 2020 Badan Pusat Statistik).

Pada bulan Maret 2020, sebaran wabah Covid-19 ke Indonesia memberikan perubahan besar pada seluruh aspek kehidupan. Salah satunya adalah merubah tatanan pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. 

Adanya Surat Edaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (SE Kemendikbud) No. 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19 sehingga pemerintah menganjurkan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar di rumah. 

Hal itu dilakukan untuk meminimalisir penularan wabah Covid-19. Tantangan yang besar bagi guru dan murid karena pembelajaran daring tidak pernah dilakukan sebelumnya. Jaringan internet yang kurang stabil menjadi salah satu tantangannya. 

Bagi para murid di perkotaan, pembelajaran daring mungkin tidak terlalu menjadi masalah, berbeda dengan murid yang tinggal di perdesaan atau perkampungan yang terkendala jaringan internet. 

Meskipun demikian, guru memiliki tanggung jawab mendidik dan mengajar kepada muridnya agar mereka benar-benar dapat memahami materi yang diajarkan bagaimanapun proses pembelajarannya baik langsung (tatap muka) maupun daring. 

Oleh karena itu, guru harus dapat mencari cara dan menyiasati bagaimana agar kualitas belajar tetap baik. Untuk menghasilkan kualitas belajar murid yang terbaik, menurut Pak Nadiem, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, “Guru harus terus berinovasi dan meningkatkan metode pengajaran setiap saat”. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline