Lihat ke Halaman Asli

septiapuji

Mahasiswa

Pemanfaatan Letak Geologis dan Sosial Media untuk Meningkatkan Penjualan INTIP

Diperbarui: 6 September 2021   14:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasar sore Siliragung (dokpri)

Potensi Desa Sebuah bangsa atau wilayah pastinya memiliki potensi yang berbeda beda. Ada banyak factor yang mempengaruhi potensi dan pembangunan bangsa, setidaknya ada  dua aset utama atau daya yang berpengaruh besar dalam pembangunan bangsa, yakni sumber daya alam (natural resources) dan sumber daya manusia (human resource) (Soekidjo ,2009:1). Dalam proses pembangunannya jelas 2 faktor tersebut sangat penting terlebih lagi sumber daya manusia, dimana sumber daya manusia disini harus mengupayakan serta memanfaatkan segala sesuatu yang ada di alam atau lingkungan sekitar. 

Berdasarkan letak geografis suatu wilayah atau desa. sumber daya alam yang ada pun pasti berbeda beda baik dari tanah, mineral, air, cuaca dsb. Hal ini sangat mempengaruhi masyarakat desa dalam pola pikir, tindak kerja dan segala kegiatanya. Misalkan saja desa Siliragung, desa yang menjadi ibu kota kecamatan setelah pemekaran daerah sebagaimana diatur oleh Perda Banyuwangi No.33/2004 ini sebagaian masyarkatnya berprofesi sebagai pedagang, pengusaha makanan minuman, pns, petani. Desa siliragung mempunyai pasar yang cukup terkenal yakni "pasar sore siliragung" pasar yang hampir ramai pengunjung di sore hari ini merupakan central berbelanja di siliragung setelah pasar sanggar di kecamatan pesanggaran dan pasar subuh di desa kesilir kecamatan siliragung.

Dampak pandemic cukup banyak dirasakan oleh masyarakat. Masyarakat yang memliki usaha dipaksa untuk memutar otak bagaimana memasarkan produk mereka ditengah dilaksanakanya kebijakan kebijakan pemerintah untuk membatasi mobilitas. Tak sedikit dari mereka ada yang gulung tikar karena gagal memasarkan produk yang ditawarkan oleh mereka. Sebagai contoh adalah usaha produksi intip yang di tekuni oleh bu Painem ini. Sebelum pandemic berlangsung banyak sekali distributor (tangan pertama) yang memesan intip untuk dijual kembali baik dijual langsung atau diolah terlebih dahulu. Biasanya bu Painem bisa menjual sekitar 30kg selama 1 bulan. Namun, di saat pandemic ini bu Painem hanya bisa menjual kurang lebih 15 kg/ bulannya. Padahal pendapatan usaha intip ini bisa dibilang lumayan laku keras. Hanya saja karena promosi ini hanya dilakukan dari mulut ke mulut jadi informasi yang diteruskan bisa saja salah. 

Melihat masalah tersebut, Septia puji lestari, seorang mahasiswa universitas jember berkeinginan untuk membantu ibu Painem dalam memberdayakan usaha intipnya. Setelah di lakukan observasi dan diskusi dengan pemilik UMKM ( Ibu Painem), salah satu penghambat utama ibu painem dalam menjalankan usaha nya adalah pada proses pemasaran yang sangat terbatas. Oleh karena itu Perlu diadakannya pemahaman dan pemanfaatan digital marketing (bisa menggunakan whatsapp bussines atau media social lainya seperti facebook marketplace, tokopedia atau shopee) dan juga branding produk.

Gambar intip mentah belom kemas (dokpri)

Maka setekah observasi dan diskusi dengan pemilik UMKM dan juga untuk mewujudkan tema kkn BTV3 Unej yang pertama yaitu Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19,  Perlunya diadakannya pemahaman dan pemanfaatan digital marketing (bisa menggunakan whatsapp bussines atau media social lainya seperti facebook marketplace, tokopedia atau shopee) dan juga branding produk. 

Karena juga Produk yang dipasarkan sebelumnya belom mempunyai kemasan dan tidak mencantumkan informasi dari pusat produksi. Sehingga jika distributor tidak megambil barang maka produk tidak akan terjual. Dengan diadakanya pengenalan, pendampingan dan pemahaman ini media social sebagai platform berjualan dan Branding ini diharapkan dapat mengembalikan penjualan yang menurun dan membantu meningkatkan ekonomi masyarakat atau UMKM terdampak pandemic. Selain itu pemanfaatan pasar sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli ini juga diharapkan bisa menjadi tempat untuk meingkatkan penjualan intip.

pengemasan menggunakan kresek  (dokpri)

setelah dilakukan upgrade kemasan produk (dokpri)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline