Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Cyberbullying di Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental

Diperbarui: 2 November 2023   09:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Era modern telah memberikan transformasi besar dalam cara kita bekerja, belajar, dan berinteraksi satu sama lain. Perubahan ini didorong oleh kemajuan teknologi yang terus berkembang pesat. Teknologi tidak hanya memengaruhi cara kita memperoleh informasi, tetapi juga mempengaruhi cara kita menyebarkan, menganalisis, dan menggunakan informasi tersebut. 

Seiring dengan kemajuan teknologi, akses terhadap informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah. Internet dan perkembangan media sosial memungkinkan informasi tersebar luas dalam hitungan detik. Ini mengubah cara kita memahami dunia, berinteraksi dengan orang lain. 

Pertumbuhan ini juga muncul tantangan baru informasi yang melimpah dapat menjadi bermanfaat atau membingungkan kredibilitas informasi juga menjadi isu penting, karena mudahnya menyebarkan informasi telah memunculkan masalah informasi palsu atau tidak terverifikasi. 

Ini menuntut keterampilan baru dalam pemilahan informasi dan pemahaman tentang keandalan sumber informasi dengan hubungan yang erat antara teknologi dan informasi, perubahan dalam salah satu bidang akan memengaruhi yang lain. (Sitompul,2006). 

Perkembangan teknologi dan media sosial telah membawa perubahan yang signifikan dalam cara manusia berinteraksi, berkomunikasi, dan memandang dunia. Media sosial, sebagai salah satu produk teknologi informasi, memiliki dampak besar terhadap budaya, pola pikir, dan perilaku manusia media sosial memungkinkan orang untuk terhubung dengan orang lain dari latar belakang yang berbeda. Ini bisa membantu memperluas pemahaman, toleransi, dan kerjasama media sosial dapat digunakan untuk menyebarkan informasi yang bermanfaat, edukatif, dan positif. 

Dalam media sosial sering kali memicu perilaku cyberbullying, intoleransi, dan pelecehan online. Penggunaan yang berlebihan dan tekanan dari media sosial dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mental, seperti kecemasan, penting untuk menciptakan kesadaran akan potensi dampak media sosial pada perilaku dan pola pikir manusia. (Sunarto, 2012). 

(Kartono, 2013). kesehatan mental mengacu pada kondisi kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial seseorang. Mencakup kemampuan seseorang untuk mengelola stres, berfungsinya individu dalam kehidupan sehari-hari, bekerja secara produktif, berkontribusi pada komunitasnya, dan merasa mampu mengatasi tantangan kehidupan. 

Kesehatan mental yang baik memungkinkan seseorang untuk berpikir, merasakan, dan bertindak secara seimbang. mengelola emosi dengan baik, serta memiliki ketahanan yang kuat terhadap tekanan dan kesulitan hidup. Upaya untuk mempertahankan kesehatan mental dapat melibatkan berbagai faktor, seperti menjaga pola makan yang sehat, berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, menjaga hubungan sosial yang baik, dan belajar strategi untuk mengelola stres. 

Bantuan profesional seperti konseling atau terapi juga bisa menjadi bagian penting dari perawatan kesehatan mental ketika seseorang mengalami masalah yang lebih serius atau kompleks. (Dewi, 2012)

Hal ini merupakan salah satu faktor banyak terjadinya kasus cyberbullying di media sosial. Karena kita tidak melihat dampaknya secara nyata, para pelaku merasa aman saat berkomentar pedas di media sosial. Hal ini dicontoh oleh banyak orang lagi sehingga menjadi kasus berantai. 

Cyberbullying merupakan tindakan perilaku yang menggunakan teknologi, seperti telepon, pesan teks, media sosial, atau platform online lainnya, untuk melakukan tindakan bullying, intimidasi, atau penindasan terhadap seseorang secara berulang dan disengaja. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline