Lihat ke Halaman Asli

Media Online Sarana Baru bagi Petani untuk Mendapatkan Informasi Tanpa Tatap Muka

Diperbarui: 26 April 2021   16:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Aplikasi Digital Pak Tani (www.harapanrakyat.com)

Sejak awal tahun 2020 pada bulan Januari dunia digemparkan dengan munculnya sebuah virus yang saat ini dikenal dengan sebutan virus corona atau corona virus disease-19. Virus ini berasal dari kota Wuhan di Tiongkok, China. Yang menurut beberapa ahli menyatakan virus ini muncul dari bahan makanan yang diimpor dan ada pula yang mengatakan virus ini disebabkan oleh hewan kelelawar. 

Penyebaran virus ini sangat lah cepat hingga pada akhirnya di awal bulan Maret Indonesia mendapati kasus pertama penderita virus corona. Tentu saja pada saat itu dunia sedang bekerja sama mencari dan meneliti apa yang dapat menyembuhkan dan menghilangkan virus yang mematikan ini. Akan tetapi sulitnya penelitian menyebabkan kasus penderita covid19 semakin bertambah dan korban meninggal terus bertambah.

 Sementara itu pemerintah terus melakukan upaya kepada masyarakat untuk menekan angka penderita dan korban meninggal akibat covid19. Mulai dari penyuluhan untuk menjaga kebersihan, kemudian himbauan memakai masker hingga menjaga jarak serta mengurangi mobilitas pada masyarakat agar tidak terjadinya kontak secara langsung antar manusia. Hal tersebut juga mengakibatkan kondisi perekonomian di Indonesia sangatlah menjadi tidak stabil. 

Terlebih lagi di bidang pertanian yang mana menjadi sektor utama dalam kehidupan untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari hari. Pengurangan mobilitas oleh pemerintah menjadi sebab masalah pertanian mulai muncul karena minimnya penyuluhan tentang informasi kepada petani secara langsung. Karena pengetahuan yang minim, masalah pertanian pun sulit untuk diatasi oleh petani. Sehingga tidak sedikit petani yang mengalami kerugian besar karena tidak adanya solusi untuk mengatasi masalah pertanian yang dialami.

Seiring berjalannya waktu dan kebijakan tentang pengurangan mobilitas masyarakat masih diterapkan hingga saat ini. Pemerintah bekerja sama dengan masyarakat dengan berinovasi menggunakan teknologi agar informasi yang tadinya tidak dapat tersampaikan secara langsung menjadi tetap dapat diketahui oleh siapapun termasuk petani dengan cara mengembangkan dan memanfaatkan media digital yang ada saat ini. 

Inovasi teknologi yang ditawarkan merupakan media massa atau media sosial hingga aplikasi berbasis pertanian yang dapat memberikan informasi tentang seluruh hal dalam pertanian. Media massa terbagi menjadi dua yaitu cetak dan elektronik. Untuk sekarang ini banyak yang menggunakan media massa eloktronik karena media tersebut juga membagikan berita -- berita pertanian. Penyuluhan yang sebelum pandemi dapat dilakukan secara langsung, saat ini dapat melalui handphone, televisi dan radio.  

Media digital pun dapat mengakses informasi lainnya selain pertanian. Inovasi media digital ini pun dapat digunakan oleh masyarakat sebagai konsumen untuk membeli segala macam kebutuhan pangan, sehingga terjadi kontak secara langsung antar manusia sangatlah minim. Sudah banyak sekali aplikasi yang dapat diakses dengan mudah untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, seperti contoh aplikasi yang menawarkan kebutuhan pangan dari hasil panen oleh petani yaitu, Tanihub, Agromart, Pak Tani dan berbagai aplikasi lainnya.

Selain aplikasi yang dapat menawarkan kebutuhan pangan, terdapat juga beberapa fitur -- fitur aplikasi yang dapat dimanfaatkan sebagai penyuluhan maupun menjual hasil panen seperti whatsap, Instagram, facebook dan blog.

Dengan adanya media sosial tersebut pemerintah mengharapkan masyarakat dan petani dapat memanfaatkannya dengan baik guna membantu upaya pemerintah dalam menekan jumlah korban dari covid19. Di masa pandemi berkepanjangan yang belum diketahui kapan akhir dari pandemi seperti ini. Pemerintah dan masyarakat harus dapat bekerja sama untuk memudahkan pemulihan kondisi yang sedang dialami negara sehingga inovasi yang muncul dapat dimanfaatkan dengan baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline