Lihat ke Halaman Asli

Jangan Generalisasi Hati

Diperbarui: 17 April 2017   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mari katakan, Saya MENERIMA KEHIDUPAN ini karena ini adalah RAHMAT dari ALLAH SWT. Mari bersyukur atas informasi yang kita terima dan perlakuan orang lain yang mungkin menurut kita tidak menghargai kita pada saat ini.

Manusia itu makhluk subjektif, tapi mari kita belajar agar tidak menilai sesuatu ddengan sudut pandang subjektif. Karena subjektifitas itu akan menjadi kita menilai sesuatu secara GENERALISASI!

Kita sangat sering terjebak dalam generalisasi hati. #eaaaaa

Misalnya :

Ada seorang pimpinan perusahaan yang sedang anda sapa, tetapi beliau tidak menjawab sapaan anda mungkin karena beliau tidak mendengar atau karena sebab lainnya. Kalau anda tidak hati-hati dalam memakai hati anda akan terjebak dalam generalisasi.

lalu muncul anggapan di benak anda "Huft, sekarang pak bos jahat, sudah tidak ramah lagi, sudah tidak menghargai bawahan!" itu GENERALISASI HATI.

Anda mengumumkan yang seolah-olah hal yang perlu di umumkan bahwa atasan anda sudah tidak menghargai anda sama sekali. PADAHAL, mungkin beliau tidak mendengar sapaan anda yang sayup-sayup pelan . Jadi, JANGAN MENGHAKIMI SESEORANG SEUTUHNYA HANYA ATAS CUPLIKAN YANG PERNAH ORANG LAIN TAMPILKAN KEPADA ANDA.

Sebagai contoh lagi..

Saat anda membeli pisang berwarna kuning, lalu anda memakan buah pisang tadi dan rasanya hambar . Maka bolehkah saya mengatakan bahwa semua buah pisang yang berkulit kuning itu rasanya hambar? Tentu tidak... Karena banyak sekali buah pisang berwarna kuning yang rasanya sangat manis. benar?

Nah sekali lagi...

Mari kita pandai2 dalam mengontrol hati, agar kita tidak mengalami GENERALISASI HATI.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline