Tinggal hitungan hari lagi umat islam diseluruh dunia akan berjumpa kembali di bulan suci ramadhan 1444 H. Tak terkecuali Indonesia, dan tahukah kamu Indonesia kembali menjadi negara dengan penduduk muslim terbesar pada tahun 2022. Menurut laporan The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC), muslim di Indonesia di perkirakan sebanyak 237,56 juta jiwa atau setara dengan 86,7% populasi di Indonesia.
Menurut Ustaz Ahmad Zarkasih, Ramadhan berasal dari kata Romadh () yang artinya ialah panas menyengat atau membakar. Dinamakan seperti itu karena memang matahari pada bulan ini jauh lebih menyengat dibanding bulan-bulan lain.
Sementara Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya menjelaskan: "Dinamakan bulan Ramadhan karena ia mengugurkan (membakar) dosa-dosa dengan amal saleh."
Di bulan ramadhan semua umat islam di seluruh dunia di wajibkan berpuasa ketika semua syarat puasa terpenuhi. Jika semua syarat-syarat puasa sudah terpenuhi maka wajib hukumnya seorang muslim melaksanakan ibadah puasa.
Di bulan ini tepatnya tanggal 23 Maret 2023 kita akan memasuki 1 Ramadhan 1444 H. Penetapan tersebut berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang di pedomani oleh majelis Tartih dan Tajdid pimpinan Muhammadiyah.
Mahasiswa rantau
Pada umumnya di bulan Ramadhan sebagian besar bisa menikmati momen buka hingga sahur bersama keluarga di rumah. Bagaimana dengan anak rantau yang ngekos dan tidak bisa merasakan kebersamaan. Tak sedikit dari Perantau terutama mahasiswa rantau merasa sedih, karena pada Ramadhan kali ini berbeda dengan Ramadhan sebelumnya.
Tak dapat dipungkiri menjadi anak rantau suatu hal yang wajar jika merasa sedih. Terlebih momen puasa bersama keluarga memang menjadi waktu paling di tunggu. Akan tetapi karena tuntunan pekerjaan, pendidikan dan lain hal sebagainya, mau tidak mau puasa kali ini jauh dari keluarga
Banyak hal yang bisa di lakukan untuk sedikit mengobati rasa rindu akan momen puasa bersama keluarga. Misal, Buka puasa bersama teman-teman juga menjadi salah satu pilihan. karena bisa mengobati rasa rindu akan keluarga dan mungkin bisa menjadi keluarga baru kita sehingga rasa kesepian dan rindu akan suasana rumah dapat sedikit terobati
Menjadi seorang mahasiswa rantau, berarti siap untuk menerima segala konsekuensi yang ada. Mulai dari bangun tidur, berangkat kuliah, hingga urusan makan harus lakukan sendiri. Begitu pula ketika Ramadhan tiba, sahur hingga berbuka di kerjakan secara mandiri . Kita sebagai mahasiswa rantau haruslah kuat dalam menjalani itu semua jangan mudah putus asa. Karena Sebuah permasalahan di tanah rantau jauh dari ibu dan keluarga yang kita sayangi harus kita selesaikan dengan pikiran kita sendiri, untuk bersikap mandiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H