Renunganmu yang tak terjamah datar
Ada warna hitam malu-malu berdiri didasar
Tak ada yang bisa menemuimu, bundar
Tanpa terkecuali, semuanya harus membayar
Di bawah semesta, cuma hatimu yang bergetar
Setelahnya, bayang-bayangmu memudar dan tersadar
Ada tawa ringkih serta kelakar dibalik hijaunya belukar
Segala penantianmu, punggung yang sabar
Ditanah ini, nasib takkan pernah tertukar