Jalanan yang mulai kotor dan tergesa
Kita dengan pikiran yang masih letih
Meraba-raba telinga gelas disebuah kedai kopi
Sebelum semuanya menjadi palsu, katamu
Seperti yang telah terjadi
Berdoa dihadapan segelas kopi, kau dan aku
Untuk rasa-rasa
Untuk mimpi-mimpi
Lidah mu dan hari itu, sama lesunya
Kerongkongan ku waktu itu, sangatlah hausnya
Kau dan aku mengembara lalu tenggelam dalam pusaran adukan kopi