Lihat ke Halaman Asli

Santi Septiani

Di setiap kata yang tertulis, terbentang dunia yang tak terhingga

Elegi Kala Hampa

Diperbarui: 18 September 2024   08:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dersik angin lirih membawa gulita,
Menari di atas hirap cahaya,
Seperti efemeral rasa yang datang,
Gamang menjerembah di kalbu insan.

Di bawah sinar indurasmi yang klandestin,
Ina bersinar, tapi harsa menghilang,
Genta masa lalu berdentang pelan,
Mengingatkan gundah yang tak lekang.

Eminser rasa gamang menjelma jejal,
Janardana mimpi tak kunjung terjamah,
Jelampah harapan terbaring tanpa daya,
Di jerembah waktu yang gulita.

Hidu sunyi di langit kaprah,
Membawa klandestin kenangan,
Insan bergelut dengan gundah,
Menggapai harsa yang terselip di kalbu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline