Lihat ke Halaman Asli

Banyaknya Warga Negara Indonesia yang Tidak Cukup Familiar dengan Para Caleg

Diperbarui: 25 April 2024   07:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di era politik modern, para Calon Legislatif (Caleg) sering kali menjadi sosok yang asing bagi sebagian besar warga. Hal ini menimbulkan pertanyaan, seberapa dekat hubungan antara wakil rakyat dengan pemilihnya.
Calon Legislatif (Caleg) adalah seseorang yang mencalonkan diri untuk menjadi anggota legislatif dalam pemilihan umum. Tugas utama Caleg adalah mewakili kepentingan warga di dalam lembaga legislatif, mengusulkan undang-udang, serta mengawasi kebijakan pemerintah. Sedangkan keikutsertaan warga Indonesia dalam pemilu memiliki tanggung jawab untuk menggunakan hak pilihnya untuk memilih calon yang dianggap dapat mewakili kepentingan dan aspirasi mereka.

Namun, inisiatif warga negara Indonesia untuk menggali dan memahami latar belakang para caleg masih tergolong minim. Berdasarkan hasil kuesioner yang telah kami bagikan kepada sampel, menunjukkan bahwa tingkat familiar terhadap caleg, 34% tidak familiar, 15% sedikit familiar, 28% familiar, 13% sudah familiar, 10% sangat familiar. Sebanyak 34% responden merasa belum familiar terhadap caleg yang diusung.

Pada data responden terhadap pengetahuan akan situs yang digunakan untuk mengakses informasi mengenai para caleg, sebanyak 67% warga tidak mengetahui situs terkait informasi caleg sedangkan 33% mengetahui.

Kondisi ini mencerminkan sejumlah warga yang cenderung memilih caleg tanpa mengenal lebih jauh tentang mereka pada pemilihan tahun ini. Padahal, pada dasarnya, mengenal dan memahami latar belakang serta visi dan misi dari caleg yang akan mereka pilih merupakan bagian dari kewajiban sebagai warga negara Indonesia. Situasi ini menunjukkan bahwa pelaku politik di Indonesia belum sepenuhnya berhasil dalam menarik perhatian dan minat warga negara Indonesia.

Tidak hanya itu, para caleg juga belum sepenuhnya melakukan pendekatan yang efektif (pramatif) terhadap warga negara Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat kepercayaan masyarat semakin menurun. Pengamat politik dari Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda Rasyid mengatakan partai politik yang seharusnya bertanggung jawab dengan cara memperbaiki dan meningkatkan kualitas para calegnya agar warga mau memberikan suaranya ke tempat pemungutan suara (TPS). Dalam konteks ini, situs-situs yang menyediakan berbagai informasi mengenai latar belakang para caleg, seperti situs Goodkind.id dan kpu.go.id, memiliki peran penting. Situs-situs ini berpotensi untuk menjadi sumber informasi yang dapat membantu meningkatkan inisiatif warga negara Indonesia dalam mengenali latar belakang para caleg. Terlebih, masih banyak warga negara Indonesia yang belum mengetahui adanya situs-situs ini, khususnya Goodkind.id, yang dapat menjadi referensi dalam memilih caleg.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline