Lihat ke Halaman Asli

Septian Hernawan

Lawan pendapat adalah kawan berfikir

Dari Manusia untuk Manusia

Diperbarui: 7 Februari 2020   20:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kemanusiaan bagaikan titik-titik air hujan yang mengalir dengan ikhlas. Tanah manapun ia singgahi, batu sekeras apapun ia datangi. Memberi manfaat kepada seluruh makhluk bumi.

Menjunjung tinggi nilai-nilai sosial. Membuka mata untuk sesama. Mengedepankan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi. Menempatkan kemanusiaan diatas segelanya.

Ada sebait kata yang menaruh prihatin dan tangisan tak ber air. Menggetarkan sekujur tubuh. Mendorong kaki melangkah. Membuka jalan terang untuk sesama.

Manusia kiranya bisa memahami akan pentingnya sosial. Sebagai manusia yang hidup di dunia tidak bisa hidup sendiri. Manusia saling ketergantungan dan saling membutuhkan manusia-manusia lain di dalam ruang gelap ini (Dunia).

Sesungguhanya apa yang di lakukan manusia di dalam ruang gelap hari ini adalah apa yang akan di dapatkan oleh generasi manusia setelahnya (anak, cucu, cicit, dan seterusnya).

Lalu, apakah abai terhadap permasalahan sosial merupakan hal yang biasa saja? TIDAK. Hari ini mungkin kita tidak memiliki permasalah sosial, atau apapun. Tapi besok atau lusa apakah kita bisa menjaminnya? Mari melihat ke muka, berfikir besok dan seterusnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline