Lihat ke Halaman Asli

Septian Dwi Arianto

Penulis sekadar mampir

Puisi: Lukisan Usang

Diperbarui: 13 Desember 2021   17:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber :https://pin.it/3BHIU2A

Lukisan Usang

Karya : Septian D. Arianto

Aku menemukanmu sebagai lukisan yang tak tersentuh di ujung ranjang
Aneka ragam pewarna minyak yang hanya diam
Mengolokku dengan menyapukan kenangan silam
Belacu yang ditindih derita rapuh adalah kerusakanku
Palet yang mengering kelak hanya ditimpa warna baru

Bukan maksud hati enggan menyentuh
Pedih memilah rasa, sebuah jiwa kita menjadi tak utuh
Untuk menyentuhmu sekaligus merapuhkan ayu
Atau melepas pandang dari kejauhan dan memulai tarian debu

Air matamu telah menjadi pelarut sempurna
Dulu kusapukannya ke tengah kanvas safa
Hingga mengering, tiada sisa duka di kalbu juwita
Kini nestapa bergilir ke tiap mata yang memandangmu di dinding
Cita yang didamba angan, mangkir di telan malam dingin

Engkau adalah barang usang yang tak bisa kubuang
Karena telah dipintakan amerta suci di sepertiga malam
Sesuai yang ku idam silam, kau abadi dalam luasnya langit malam, layaknya rembulan
Membuai jeritan sunyiku untuk sepanjang hayat dikandung badan

Septian
Sidoarjo, 13 Desember 2021

IG : @septian.d.arianto
       @18septiandwi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline