Lihat ke Halaman Asli

Septian Dwi Arianto

Penulis sekadar mampir

Puisi: Safa Pawana

Diperbarui: 22 Oktober 2021   18:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: 500px.com

Safa Pawana

Karya: Septian D. Arianto

Nun Sang pawana mengampuni jiwa yang tamak menghelanya
Sedangkan tirta menjatuhkan nestapa kotor ke jernih pikir adikara
Mungkinkah kutub paksina berputar seiring nyala?
Atau sanggupkah menunggu hujan redam oleh segumpal fana?

Entah gitar menggetarkan dawai ataupun tidak
Kita hanya bertingkah dan bertutur sesuai kehendak
Mampukah kita menjaring segumpal rasa yang berontak?
Atau larut ke dermaga penuh limbah yang telah rusak

Rasa murka, kecewa, iba mengkristalkan air mata
Membangun tirani menjelma istana kaca
Akankah segalanya akan tetap selamanya?
Atau binasa oleh waktu yang serupa lemparan gada?

Pawana menyumba suasana dengan jernih safa
Walau sementara asal hati bersih akan mala
Kiranya kurang bersedialah menangguh lara
Tuan Yang Mulia akan berbaik hati menjunjungmu di singgasana

Sidoarjo, 22 Oktober 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline