Lihat ke Halaman Asli

Septian Dwi Arianto

Penulis sekadar mampir

Puisi | Kamper

Diperbarui: 13 Oktober 2021   12:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Pinterest/Gardenista

Kamper

Karya : Septian D. Arianto

Adakala hati terperosok ke ruang hening dan lembab
Menangguhkan keadaan yang teramat lambat
Entah bagaimana akal menjelma rimba lebat
Mencari akar dari segala hal yang lekat

Laba-laba seenaknya menjaring sekumpulan lalat
Menyisakanku jala-jala lusuh yang tak terawat
Ku rasa gelisah bak kertas ternoda sebintik dawat
Menakutiku akan dunia yang tak bersahabat

Ku banting sekantong kamper ke penjuru ruang
Memastikan aroma basah yang senantiasa menyanggah hilang
Walau nafas yang ku hela tak sesegar di seberang
Bangau pun terbang tinggi di angkasa dan pulang ke pelimbahan

Sembari menjamu surya memanjat awan
Jendela terbuka, berharap deru bayu menghempas hawa silam
Merebahkan diri dalam secangkir teh hitam
Merayakan dini hari perlahan berganti siang

Sidoarjo, 13 Oktober 2021

_________________________
Kamper

Karya : Septian D. Arianto

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline