Lihat ke Halaman Asli

Septian Dwi Arianto

Penulis sekadar mampir

Pijar Purnama

Diperbarui: 20 Agustus 2021   23:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: wattpad.com via Pinterest

Pijar Purnama

Karya : Septian Dwi A.


Sia-sia halimun yang merajut sutra dingin
Sinar bak menyibak kelambu ke tepian ingin
Sementara mendung berarakan dihela angin

Surya kini bersilih menjadi badar
Menerangi malam yang penuh sekelebat samar
Memerangi pekat sehingga menjelma binar
Eksistensi dunia yang kini di luar nalar

Debuan kartika berhambur memantrai jiwa agar lelap
Rembulan mengambang kian tinggi
Secara bertahap
Suasana kian suntuk, kantuk kini mengambil alih jiwa secara lahap
Alunan merdu simfoni menjadikan kemelut seakan telah lenyap
Sepenuhnya kalut leluasa tebang ke angkasa  dengan  sepasang sayap

Ada juga beberapa atma di pijar purnama
Damai tak kunjung membentangkan nuansa
Rasa dan logika tak restu untuk sekadar lena
Mencari pada titik buta kesalahan diri untuk mencela

Malam tak jarang menjadi momentum menakutkan
Terkadang malam dipenuhi ketidak percayaan diri, kemustahilan masa depan
Namun, segalanya kembali ke sebuah catatan abadi takdir segalanya berjalan



Blitar, 20 Agustus 2021

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline