Lihat ke Halaman Asli

Kisah Seribu Dongeng Bagian 12

Diperbarui: 8 Desember 2015   13:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Tepat saat taksi itu membawa Mbah Gundul pergi menuju stasiun, sebuah taksi kuning dari arah yang berlawanan datang dan berhenti di seberang jalan depan rumah Mbah Gundul. Edwin dan Elsa yang menyerobot taksi itu dari sang pengemudi taksi yang ketakutan melihat mereka beraksi di depan Stasiun Tugu tadi. Edwin mengamati rumah putih itu sambil berdehem, lalu menoleh pada Elsa yang duduk di belakang. "Tampaknya beliau sudah pergi."

"Siapa sih beliau ini?"

"Julukan beliau Mbah Gundul, tapi setahuku nama aslinya Raden Gundulmu Nomorsatu, masih keturunan ningrat. Sepupu dekat Hamengkubuwono dan Mangkunegoro."

"Lalu apa hubungan beliau dengan kita berdua, Edwin?"

"Beliau ... punya kekuatan luar biasa sama seperti kita."

"Apa beliau orang baik, Edwin?"

Edwin menggelengkan kepala. "Beliau itu perwujudan iblis, Elsa. Setidaknya begitu pesan tertulis dari ayahku dan ayahmu dalam catatan rahasia yang kubaca bertahun-tahun lalu."

"Kamu tak pernah menunjukkan catatan rahasia itu kepadaku, Edwin. Kamu simpan di mana?"

"Kusimpan di kamar atas rumah kita, Elsa. Tepatnya di studioku."

"Lalu apa yang akan kita lakukan sekarang, Edwin?"

"Kita mampir dulu ke rumah sobatku si Hardiman. Dia spesialis modifikator mobil. Ingat tidak tempo hari aku pernah berkata kepadamu kalau aku membeli mobil baru istimewa? Hardiman telah mengubahnya menjadi mobil yang istimewa. Hardiman itu layaknya Q dalam film-film James Bond, dia jagonya bongkar pasang senjata di mobil."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline