Lihat ke Halaman Asli

Septiandi Darmawan

Siswa SMK N 2 Pangkalpinang

Ternak Sapi Potong tanpa Ngarit yang Benar

Diperbarui: 26 Januari 2024   13:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber:majalahCSR.id

Ternak sapi potong tanpa ngarit adalah salah satu cara untuk menghemat biaya pakan dan meningkatkan produktivitas ternak. Ngarit adalah kegiatan menggembalakan sapi di ladang atau padang rumput untuk mencari rumput hijau sebagai pakan. 

Namun, ngarit memiliki beberapa kelemahan, seperti:

  • Membutuhkan lahan yang luas dan subur
  • Memerlukan tenaga kerja yang banyak dan terampil
  • Meningkatkan risiko terjadinya penyakit dan hama
  • Mengurangi kualitas daging sapi karena stres dan kurangnya nutrisi

Oleh karena itu, banyak peternak yang beralih ke sistem ternak sapi potong tanpa ngarit, yaitu dengan memberikan pakan yang sudah diproses dan disiapkan di kandang. 

Pada sistem ini, sapi tidak perlu keluar kandang untuk mencari pakan, sehingga lebih mudah dikontrol dan dipantau kondisinya.

Cara Ternak Sapi Potong tanpa Ngarit

Untuk melakukan ternak sapi potong tanpa ngarit, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

  • Menyiapkan kandang yang nyaman dan bersih
  • Menyediakan pakan yang berkualitas dan sesuai kebutuhan sapi

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang masing-masing poin tersebut:

Menyiapkan Kandang yang Nyaman dan Bersih

Kandang adalah tempat tinggal dan beraktivitas bagi sapi, sehingga harus dibuat se-nyaman dan se-bersih mungkin. Kandang yang nyaman dan bersih akan membuat sapi merasa aman, tenang, dan sehat. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyiapkan kandang adalah:

  • Ukuran kandang harus sesuai dengan jumlah dan ukuran sapi. Secara umum, luas kandang per ekor sapi adalah 9-12 meter persegi.
  • Kandang harus memiliki ventilasi yang baik untuk menghindari kelembaban dan bau yang tidak sedap. Jendela dan pintu kandang harus dibuka setiap hari untuk memasukkan udara segar dan sinar matahari.
  • Kandang harus memiliki lantai yang rata, kering, dan tidak licin. Lantai kandang bisa dibuat dari beton, tanah, atau kayu. Lantai kandang harus dilapisi dengan alas yang bisa menyerap kotoran dan urine sapi, seperti jerami, sekam, atau serbuk gergaji. Alas kandang harus diganti secara berkala untuk menjaga kebersihan dan kesehatan sapi.
  • Kandang harus memiliki tempat tidur yang nyaman dan hangat bagi sapi. Tempat tidur bisa dibuat dari jerami, sekam, atau serbuk gergaji yang ditumpuk setinggi 20-30 cm. Tempat tidur harus dibersihkan dan diganti secara rutin untuk menghindari kutu, tungau, dan jamur.
  • Kandang harus memiliki tempat makan dan minum yang mudah dijangkau dan bersih. Tempat makan dan minum bisa dibuat dari kayu, bambu, atau besi yang diletakkan di sudut kandang. Tempat makan dan minum harus dibersihkan setiap hari dan diberi air yang segar dan bersih.

Menyediakan Pakan yang Berkualitas dan Sesuai Kebutuhan Sapi

Pakan adalah faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan, kesehatan, dan kualitas daging sapi. Pakan yang baik harus mengandung nutrisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan sapi. Nutrisi yang dibutuhkan sapi adalah:

  • Karbohidrat, sebagai sumber energi bagi sapi. Karbohidrat bisa didapatkan dari rumput kering, jerami, sekam, jagung, atau dedak.
  • Protein, sebagai sumber pembentukan otot dan daging sapi. Protein bisa didapatkan dari konsentrat, bungkil, atau ampas tahu.
  • Lemak, sebagai sumber cadangan energi bagi sapi. Lemak bisa didapatkan dari minyak kelapa, minyak sawit, atau minyak ikan.
  • Mineral, sebagai sumber pembentukan tulang dan gigi sapi. Mineral bisa didapatkan dari garam, kapur, atau fosfat.
  • Vitamin, sebagai sumber peningkatan daya tahan tubuh dan metabolisme sapi. Vitamin bisa didapatkan dari sayuran hijau, buah-buahan, atau suplemen.

Pakan yang diberikan kepada sapi harus disesuaikan dengan umur, bobot, dan tujuan pemeliharaan sapi. Secara umum, pemberian pakan bagi sapi potong tanpa ngarit adalah sebagai berikut:

  • Sapi berumur 0-6 bulan, diberi ASI dan pakan hijauan segar sebanyak 10% dari bobot badan per hari.
  • Sapi berumur 6-12 bulan, diberi pakan hijauan segar sebanyak 15% dari bobot badan, pakan kering sebanyak 2% dari bobot badan, dan konsentrat sebanyak 1% dari bobot badan per hari.
  • Sapi berumur 12-24 bulan, diberi pakan hijauan segar sebanyak 20% dari bobot badan, pakan kering sebanyak 3% dari bobot badan, dan konsentrat sebanyak 2% dari bobot badan per hari.
  • Sapi berumur lebih dari 24 bulan, diberi pakan hijauan segar sebanyak 25% dari bobot badan, pakan kering sebanyak 4% dari bobot badan, dan konsentrat sebanyak 3% dari bobot badan per hari.

Pakan yang diberikan kepada sapi harus bervariasi dan berganti-ganti setiap hari untuk mencegah kebosanan dan menambah selera makan sapi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline