Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Kau Tak Perlu Ikut Merasa

Diperbarui: 27 April 2018   22:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

enethril.blogspot.com

Pernahkah kau rasakan rindu yang tak berbalas? dan mungkin tak kan pernah terbalas?
Aku rasa kau mungkin tidak pernah, karena kau adalah oase di tengah padang gurun sahara.

Kau mungkin pernah menjadi merpati putih yang tersesat karena kehilangan pasanganmu, tapi pernahkah kau menjadi merpati burik yang tak pernah dihiraukan walau sudah berusaha untuk menyayikan senandung pagi yang merdu?

Kau mungkin pernah mencium harumnya mawar yang diberikan oleh kekasihmu, tapi pernahkah kau mencium mawar berduri yang hendak kau berikan pada pujaan hatimu? Tahukah bahwa mawar berduri yang kucium itu meningalkan luka di bibir, yang tak pernah ku tahu kapan luka ini akan mengering?

Aku rasa kau mungkin belum pernah merasakan kehilangan sesuatu yang belum pernah kau miliki, karena kau adalah putri raja yang bisa memiki, memilih mana yang kau mau.

Pernahkah kau merasakan menjadi penjaga waktu yang konyol? yang mau menunggu seseorang sangat lama tanpa tahu alasannya untuk apa dia harus menunggu? Aku harap kau tidak akan pernah merasakannya, karena percayalah aku pernah merasakannya dan memang aku menjadi orang konyol yang membuang buang kesempatan.

Pernahkah kau merasakan harapanmu musnah ditelan takdir? Untuk hal ini aku berdoa supaya engkau tidak mengalaminya, karena aku tahu rasanya kehilangan harapan, dan aku tidak ingin kau ikut merasakannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline