Lihat ke Halaman Asli

Pengetahuan dan Dasar Dasar Bimbingan dan Konseling

Diperbarui: 28 Juli 2024   23:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Makna Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan Konseling adalah dua kata yang saling berhubungan namun berbeda maknanya. Penggunaan kata penghubung dan antara dua terminologi itu dapat dimaknai bahwa upaya bimbingan tidak selamanya harus diikuti dengan konseling. Bimbingan yaitu suatu proses membantu sesorang dalam menentukan pilihan penting yang memengaruhi kehidupannya, salah satunya yaitu saat seseorang memilih gaya hidup yang diinginkannya. Adapun contoh bimbingan dalam lingkup sekolah yaitu membantu siswa siswi untuk berani membuat keputusan tentang pendidikan selanjutnya atau jenjang karir yang ingin mereka jalani di kehidupan mereka kedepannya. Konseling sendiri memiliki arti penerapan prinsip-prinsip kesehatan mental, perkembangan psikologis , melalui intervensi kognitif, afektif, perilaku atau sistemik, dan strategi yang menngumumkan kesejahteraan, pertumbuhan pribadi, perkembangan karir, dan patologi. Dalam lingkup sekolah konseling dilakukan oleh guru BK sebagai tindakan lanjutan dari bimbingan yang telah dilakukan untuk siswa yang masih bermasalah secara lebih eksklusif. 

Adapun komponen program Bimbingan dan Konseling adalah sebagai berikut:

1. Layanan dasar 

Layanan dasar diberikan untuk seluruh siswa dan berorientasi jangka panjang. Biasanya berupa bimbingan kelompok, bimbingan klasikal, dan bimbingan teman sebaya.  Tujuan layanan dasar adalah mengoptimalkan layanan BK pribadi, sosial, belajar untuk mengedukasi siswa dengan tema-tema yang menarik dan sesuai dengan kondisi saat ini.

2. Layanan responsif

Layanan responsif sifatnya eksklusif, dimana hanya diperuntukkan bagi siswa yang membutuhkan. Biasanya dilakukan melalui konseling yang bisa berupa konseling individu, konseling kelompok, dan juga home visit. Guru BK harus mampu menyediakan layanan yang diinginkan peserta didik, seperti menyediakan layanan konseling online.

3. Perencanaan individu dan peminatan peserta didik

Perencanaan individual biasanya dilakukan guru BK sebelum memberikan layanan terhadap  siswa agar mengetahui lebih lanjut siapa yang akan ditangani tersebut. Biasanya berupa menyebarkan asesmen dan angket untuk memahami kondisi individual yang berkaitan dengan penilaian individu, pertimbangan individual, dan tindak lanjut atau peminatan. Tujuan adanya layanan ini adalah agar siswa mampu melakukan perencanaan masa depannya berdasarkan pemahamn akan kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya.

4. Dukungan sistem

Guru BK harus mengupayakan adanya pengembangan pada profesinya. Biasanya dimulai dari menyebarkan asesmen tentang kondisi dan kebutuhan siswa. Dari asesmen tadi guru BK dapat menyusun program tahunan, program semester lalu akan disosialisasikan dan terbitlah rencana pelaksanaan layan BK atau RPL BK. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline