Lihat ke Halaman Asli

Septia Alya

Mahasiswa

Mahasiswa KKN-Tematik UNDIP Berinovasi Membuat Disinfektan dari Serai Wangi yang Ramah Lingkungan

Diperbarui: 24 Februari 2024   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disinfektan merupakan salah satu cairan yang biasanya digunakan oleh masyarakat untuk membubuh bakteri, jamur dan virus. Penggunaannya cukup mudah yaitu disemprotkan pada benda mati yang diinginkan. Disinfektan penting dalam kehidupan karena membantu membunuh atau mengurangi mikroorganisme di benda mati yang membahayakan manusia. Selain itu setelah adanya wabah Covid-19 pada dua tahun silam, masyarakat mulai memahami pentingnya menjaga kebersihan di area manapun terutama sekitar kita agar virus tidak menyebar.

Jumlah tanaman serai wangi yang melimpah di KHDTK Wanadipa, Universitas Diponegoro. Hal ini disebabkan serai wangi sendiri termasuk jenis rumput rumputan yang mudah dibudidayakan. Sehingga perlu adanya pemanfaatan potensi serai wangi di KHDTK Wanadipa. Mahasiswa KKN-Tematik KHDTK Wanadipa berupaya untuk memanfaatkan serai wangi dengan mengambil minyak atsiri yang terkandung dalam tanaman tersebut dengan metode penyulingan. Karena manfaat serai wangi yang banyak seperti anti nyamuk, anti bakteri, anti jamur dan aroma terapi.

Minyak atsiri serai wangi hasil penyulingan mahasiswa KKN-Tematik dapat digunakan untuk pembuatan produk-produk yang berguna bagi kehidupan dan nantinya dapat dijual oleh masyarakat. Penggunaan minyak atsiri dari tanaman serai wangi tentunya lebih ramah lingkungan.

Septia Alya Fadhila, mahasiswa yang tergabung dalam KKN-Tematik KHDTK Wanadipa, Universitas Diponegoro Tahun Ajaran 2024/2025 berinovasi dengan pembuatan disinfektan yang ditambah dengan minyak atsiri serai wangi di dalamnya. Penambahan atsiri serai wangi berguna untuk anti bakteri, anti jamur dan aroma. Dengan penambahan atsiri serai wangi, disinfektan yang dihasilkan dapat lebih efektif dalam membunuh mikroorganisme pada benda mati dan tentunya lebih ramah lingkungan.

Septia Alya Fadhila melakukan pembuatan disinfektan di Laboratorium Bioteknologi, Universitas Diponegoro. Waktu pembuatan disinfektan cukup singkat yaitu satu hari.

Bahan yang digunakan untuk membuat disinfektan ramah lingkungan yaitu cuka, alkohol 96%, air dan minyak atsiri. Alat yang perlu disiapkan yaitu botol spray dan corong. Cara pembuatan disinfektan yaitu dengan mencampur cuka dan air; mencampur alkohol 96% dan minyak atsiri serai wangi. Kemudian hasil campuran keduanya dimasukan dalam botol spray. Disinfektan siap digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada benda mati.

"Berdikari Ekonomi, Bersama Minyak Atsiri!"


Penulis           : Septia Alya Fadhila-- Mahasiswa KKN Tematik KHDTK Undip Tahun 2024/2025

Lokasi            : KHDTK Penggaron Undip, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline