Lihat ke Halaman Asli

Tentangmu

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

benar sekali Tuhan mencintaiku, mungkin kamu salah satunya cinta yang Tuhan hadirkan untukku... akupun mengerti bahwa rasa cinta kasih ini tak pernah kamu ketahui, karena aku hanya menganggapmu sebagai zat  lembut yang amat kuat untukku rasakan tanpa kamu sadari itu...

saat ku mulai masuk kedalam matanya kulihat kerlap-kerlip cahaya lampu kota, seakan bisikan halus memanggil... dalam hati hanya penuh harap tanpa nyata. kau selalu bermain dalam hatiku mengajakku terbang keangkasa melewati awan dan menatapi bintang sambil duduk dibulan. aku hanya bisa memainkan imajinasiku bersamamu... berharap suatu saat terjadi padaku...

kamu seperti kakakku saat masa kecilku bermain dirumah... tertawa lepas terbahak, mengguling-guling berkejaran kesana kemari memukulkan pukulan lembut kasih sayang, mengusap halus uraian rambutku, manja nakalmu yang ku rasa membuat terasa amat nyaman bersamamu... kau seperti tak asing untukku kenali, kau seperti sebagian dari hidupku...

namun harus ku terima kenyataannya bahwa selepas itu kau asing untukku... saat kau tak ada depan mataku kau tak sama seperti kau ada didepan mataku, kau bukan kamu yang membuatku merasa hidup, merasakan kasih sayang mu...kau acuhkan aku dan melupakanku...

mungkin hanya lewat angan ku bisa bersamamu... tak perlu ku menjadi yang istimewa untuk mu, hanya perlu kau ada didepan mataku. tak harus rasa ini kau miliki hanya saja kau harus tau bahwa tak ada maksud untukku merubah keadaan, tetaplah tertawa dan menangis denganku... tak memaksa kau miliki cinta yang sama padaku hanya saja tetaplah berbagi bersamaku, suka dukamu milikku...

aku selalu ikuti hidupmu dibalik layar mu, ku cari-cari tentang mu... kesukaanmu, betapa ku amat mengagumi ciptaan Tuhan yang teramat maha karyaNya... kau memang terlalu sempurna untukku gapai. selalu ku hembuskan alunan doa untuk mu yang terbaik, dan aku cukup untukku pendam saja... biar Tuhanku, Penciptaku yang mengatur segalanya terbaik untukku...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline