Lihat ke Halaman Asli

Kejahatan Online Shop

Diperbarui: 8 Oktober 2015   10:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Online shop atau toko online sekarang menjadi trend masyarakat Indonesia. Selain mudah dan praktis, alasan lain karena penggunaan internet dalam kehidupan sehari-hari. Fenomena toko online kini semakin ramai dengan produk-produk yang beragam, seperti sandang, pangan, gadget, keperluan rumah tangga, accesories dan masih banyak lainnya. Sumber di unduh pada tanggal 29 September 2015 pukul 00.14 wib).

Masyarakat yang akan menggunakan jasa onlineshop tinggal memilih apa yang akan di beli. Biasanya toko-toko online menyediakan gambar sebagai penarik minat pembeli. Sekarang banyak situs-situs layanan untuk sarana jual-beli online diantaranya Lazada, tokopedia, OLX, Toko Bagus, dan lain-lain. Tidak hanya itu saja, di Instagram, facebook, Twitter banyak individu yang memanfaatkan aplikasi tersebut untuk jual-beli online. Semakin banyaknya media yang digunakan untuk toko online, membuat perubahan pola pikir dan perilaku belanja masyarakat. Awalnya masyarakat yang aktif belanja dengan mengunjungi toko, sekarang hanya perlu membuka gadget, dan memilih produk yang ada di web, blog atau media online lainya.

Menurut Boenes Darwin (2012), banyaknya toko online yang berkembang di Indonesia, membuat masyarakat semakin memiliki banyak pilihan, dalam memilih produk di toko online yang ada. Hal tersebut perlu diperhatikan keamanan dalam transaksi dan produk yang akan dipilih. Sekarang, banyak pelaku kejahatan dan penipuan di onlineshop. Dengan mencari keuntungan sebanyak-banyaknya, pelaku biasanya memasang foto produk yang dijual tidak sesuai dengan produk aslinya, baik dalam bentuk fisik maupun kualitasnya.

Bahkan juga sering terjadi penipuan dalam proses pengiriman barang setelah malakukan pembayaran. Perlu kehati-hatian dan kewaspadaan dalam memilih produk onlineshop. Onlineshop juga banyak menguntungkan masyarakat, selain memudahkan dalam berbelanja, juga sebagai lahan bisnis bagi masyarakat.

Dalam buku yang berjudul Teori Komunikasi (2009), kemungkinan kita menyadari bahwa kita selalu membuat penilaian secara sadar tentang apa yang dilihat dan didengar. Individu menaruh curiga terhadap sesuatu, dan menilai dengan opini sendiri. Teori Kemungkinan Elaborasi adalah suatu kemungkinan bahwa kita akan mengevaluasi informasi secara kritis (Littlajohn, 2009:108). Menurut Richard Petty dan John Cacioppo dalam teori Elaboration-Likelihood Theory (ELT) merupakan sebuah teori persuasi dimana teori ini mencoba untuk memperkirakan kapan kita terbujuk atau tidak.  Kita akan mencari tahu informasi atau pesan yang kita dapatkan sudah sesuai atau tidak. Untuk itu, kita menggunakan cara pemikiran kita agar dapat mengolah informasi atau pesan yang didapat.

Dari teori tersebut, mengajarkan kita untuk berpikir agar tidak terbujuk oleh onlineshop. Maraknya pelaku kejahatan dan penipuan onlineshop, menuntut kita agar terus dapat memilah-milah informasi atau produk-produk yang dijual di toko online dengan baik. Terkadang kita menilai secara langsung tanpa sadar produkyang dijual sudah sesuai atau belum.  Untuk itu, masyarakat harus benar-benar selektif dalam memilih onlineshop yang benar.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline