Kala mulut mereka sibuk berteriak
Mengapa mesti telingaku yang berakhir pekak?
Kala mereka sibuk berperangai buruk
Mengapa mesti aku yang malu dan menunduk?
Kala kaki mereka sibuk menginjak
Mengapa mesti tubuhku yang berakhir retak?
Kala mereka sibuk bergunjing
Mengapa harus aku yang sakit di tengah hening?
Kala mereka sibuk memaki
Mengapa aku yang mesti sadar diri?
Kala mereka berucap tanpa jujur