Lihat ke Halaman Asli

SEPTA RYAN ELLANDI

Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

TBC di Era Covid-19: Sebuah Tantangan

Diperbarui: 2 Juli 2021   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Satu tahun sudah Virus Corona menyerang Indonesia sejak Presiden Jokowi mengumumkan kasus positif pertama di bulan Maret 2020.

Total kasus Covid-19 di Indonesia hingga saat ini telah mencapai 2 jutaan kasus. Sudah banyak juga yang meninggal termasuk tenaga kesehatan seperti dokter, bidan, perawat, dan staf medis lainnya.

Seperti Covid-19 yang menyerang paru-paru, Tuberkulosis atau yang lebih dikenal dengan TBC juga dapat menyasar organ paru-paru, meskipun penyakit ini masih dapat ditemukan pada organ tubuh lainnya seperti mata, kulit, dan tulang.

Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukkan jumlah kasus TB Paru mencapai lebih dari 1 juta kasus.

Antara Covid maupun TBC, keduanya sama-sama menakutkan. Kedua penyakit ini dapat menular melalui droplets/cipratan liur dalam jarak dekat.

Lalu apa bedanya?

Bedanya adalah, Covid yang mengganggu pernapasan itu disebabkan oleh virus yang bernama SARS-CoV-2 dengan pengobatan yang belum ditemukan. Sedangkan TBC yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis pengobatannya dan juga vaksinnya sudah jelas ada.

Meskipun TBC itu dapat dicegah dan diobati, penyakit ini tetaplah menakutkan. Mengapa? Karena TBC ini merupakan salah satu penyakit mematikan di dunia.

Di Indonesia, diperkirakan satu orang tertular bakteri TBC tiap 30 detiknya. Dan perkiraan akan kematiannya sebanyak 13 orang per jam.

Memang tidak mudah untuk menangani penyakit seperti ini. Banyak sekali tantangan yang harus dihadapi, salah satunya adalah kasus TBC sensitif obat dan kasus TBC resisten obat (TB-RO), yaitu TBC yang telah kebal terhadap Obat Anti TBC (OAT).

Di era Covid ini peran kader TB juga terhambat karena anjuran physical distancing dan larangan untuk mengadakan pertemuan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline