Lihat ke Halaman Asli

AICHR di ASEAN

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah AICHR efektif dalam menjalankan fungsinya? Tidak, karena pada kenyataannya AICHR hanya menjadi pelengkap dalam organisasi. Buktinya, ada begitu banyaknya pelanggaran HAM yang terjadi di ASEAN. AICHR diramalkan akan berjalan lambat untuk menyelesaikan permasalahan HAM di ASEAN. Sebab dalam internal ASEAN sendiri terdapat banyak pelanggaran HAM yang terjadi. Diantaranya yang paling nyata adalah pelanggaran HAM yang terjadi di Myanmar,Filipina,Vietnam bahkan di Indonesia. Hal ini juga disebabkan karena adanya prinssip non intervensi di ASEAN sehingga AICHR sulit untuk menyelesaikan masalah HAM di ASEAN. Berarti sesuai dengan prinsip tersebut, apabila ada suatu masalah pelanggaran HAM di suatu Negara, AICHR hanya dapat bertindak sampai batasan untuk pembicara atau perantara saja. Selebihnya itu menjadai urusan Negara tersebut untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Selain itu alasan lainnya adalah belum adanya wewenang yang jelas dari AICHR untuk menindak para pelanggar HAM sehingga belum ada sanksi yang jelas yang dapat diberikan AICHR terhadap Negara yang melanggar.
Karena dengan prinsip intervensi maka ASEAN tidak boleh sedikitpun mencampuri masalah di negara-negara ASEAN,sehingga bukan tidak mungkin kalau kasus pelanggaran HAM di ASEAN akan terus terjadi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline