Lihat ke Halaman Asli

Asyik Wisuda Penuh Warna

Diperbarui: 4 Desember 2022   12:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peserta wisuda suku Mee Universitas Yapis Papua (Uniyap) Jayapura tepat 7 September 2021. (Studio Varian Photo di Aryoko, Jayapura Kota, Papua).

Tanggal 7 September 2022 adalah moment istimewa dimana saya diwisudakan dari kampus tercinta Universitas Yapis Papua (Uniyap) Jayapura.

Sebelum seminggu para peserta wisuda asal suku Mee (dari Kabupaten Nabire, Dogiyai, Deiyai dan Kabupaten Paniai) bakal diskusi panjang penyatuan pikiran dan pendapat soal penggelaran acara syukuran wisuda kolektif.

Tiba-tiba saya digabungkan dalam grup WhatsApp yang dikelola peserta wisuda. Informasi akurat, urgen nan barangkali terpenting share cepat untuk ketahui peserta wisuda oleh akademisi kampus.

Slogan grup WhatsApp berlogo bulat Uniyap Jayapura diberi nama "Grup Diskusi Wisudawan/ti Tahun 2022" pengelola admin Jecson juga adalah salah satu wisudawan angkatan 2018 Uniyap Jayapura.

Share berita-berita, informasi, narasi-narasi terperting nan urgen dalam grup itu untuk dibahas dengan retorika menarik, kontroversi dan kualitas bahasa intelek. Kata-kata mesti terkontrol bakal menarik perhatian publik.

Sedikitnya 18 penghuni grup tergolong peserta wisuda Uniyap Jayapura 2022. Dua peserta wisuda belum kolaborasi di grup (sebut saja Bapa Nason dan Ibu Christin). 

Kedua beliau akan diwisudakan Sarjana Strata Dua Magister Manajemen (S2-MM). Kedua jenius ini telah lama selesai sarjana ekonomi strata satu di kampus yang sama. Nason dan Christin merupakan sepasang kekasih (suami istri). 

Lelaki gimbal seorang inspirator Nason ini merupakan wakil rakyat. Beliau jadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Provinsi Papua selama tiga periode 2009-2024.

Lain sisi, Nason bersama Christin lazim menyapa 'Bapa dan Mama' dari beragam kalangan. Meskipun umur masih muda, hanya lima anak, selesai pendidikan strata satu dikit lagi meraih gelar magister.

Dipanggil Bapa dan Mama atas dominan jabatan politik sebagai wakil rakyat. Selain itu, memang benar bahwa kedua beliau sudah teruji mental kasih dan berbagi.

Rumah miliknya bakal terbuka 1/24 jam untuk dan oleh siapa, darimana, kapan entah mahasiswa, masyarakat yang membutuhkan bantuan. Mereka berdua spontan merespon tanpa ditanya dalih.

Tugas ade-ade cukup cari kayu, angkat batu, ambil daun pisang dan bakar batu. Selain itu fasilitas semua akan ditanggung Bapa sama Mama" ujar Bu Christin sembari mengarahkan kami.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline