Lihat ke Halaman Asli

Hati Sang Politisi

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bermodal awal sebuah nyali
Berbekal penuh sebuah ideologi
Berjalan mantap langkahkan kaki
Menuju perahu berisi misi

Langkah kaki terhenti di depan perahu
Sejenak berusaha hilangkan ragu
Tercium misi tertutup debu
Namun semangat terlanjur menggebu

Satu anak tangga perahu dinaiki
Terhenti oleh kata bernama administrasi
Walaupun ini bukan instansi
Tak apa biar tertib pikir si calon politisi

Naik menuju anak tangga kedua
Mulai bertemu kalimat penuh tanya
Satu yang membuat dia terpana
Saat bingung menjawab apa yang dia punya

Misi sang calon politisi
Benahi kekacauan dari sang penguasa negeri
Namun langkahnya dipaksa berhenti
Saat terbentur yang namanya materi

Pikirnya… Tak mengapa materi bisa dicari
Yang penting hasratnya terpenuhi
Naik ke anak tangga ketiga
Tak percaya dia pada apa yang dilihatnya

Dua orang tampak akrab bicara fakta
Tiada kesan akan saling menghujam
Entah kawan entah lawan
Sebuah gada siaga di balik punggung mereka

Melirik dengki mereka padanya yang kini tegak berdiri
Berusaha tenang dalam ruang penuh distorsi
Dengan percaya diri.. Sang politisi siap unjuk gigi
Mengayun gada bagi siapa yang menghalangi

Masih ada satu anak tangga keempat
Yang harus dilalui bila dia kuat
Kali ini modalnya tekad
Tekad nekat tak peduli cacat

Misi tinggallah misi
Hati si politisi kini terbagi
Tak lagi berpegang pada ideologi
Hanya berpikir… bagaimana cara selamatkan diri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline