Bermodal awal sebuah nyali
Berbekal penuh sebuah ideologi
Berjalan mantap langkahkan kaki
Menuju perahu berisi misi
Langkah kaki terhenti di depan perahu
Sejenak berusaha hilangkan ragu
Tercium misi tertutup debu
Namun semangat terlanjur menggebu
Satu anak tangga perahu dinaiki
Terhenti oleh kata bernama administrasi
Walaupun ini bukan instansi
Tak apa biar tertib pikir si calon politisi
Naik menuju anak tangga kedua
Mulai bertemu kalimat penuh tanya
Satu yang membuat dia terpana
Saat bingung menjawab apa yang dia punya
Misi sang calon politisi
Benahi kekacauan dari sang penguasa negeri
Namun langkahnya dipaksa berhenti
Saat terbentur yang namanya materi
Pikirnya… Tak mengapa materi bisa dicari
Yang penting hasratnya terpenuhi
Naik ke anak tangga ketiga
Tak percaya dia pada apa yang dilihatnya
Dua orang tampak akrab bicara fakta
Tiada kesan akan saling menghujam
Entah kawan entah lawan
Sebuah gada siaga di balik punggung mereka
Melirik dengki mereka padanya yang kini tegak berdiri
Berusaha tenang dalam ruang penuh distorsi
Dengan percaya diri.. Sang politisi siap unjuk gigi
Mengayun gada bagi siapa yang menghalangi
Masih ada satu anak tangga keempat
Yang harus dilalui bila dia kuat
Kali ini modalnya tekad
Tekad nekat tak peduli cacat
Misi tinggallah misi
Hati si politisi kini terbagi
Tak lagi berpegang pada ideologi
Hanya berpikir… bagaimana cara selamatkan diri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H