Lihat ke Halaman Asli

Aku Ingin Berhenti Sejenak

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku ingin berhenti sejenak
Saat semua puji itu terlampau
Hati ini galau
Jiwa terlena
Lupa bahwa diri ini sebenarnya hina

Aku ingin berhenti sejenak
Saat kata yang terangkai dalam tulisan
Membuat cinta untukMu terburai berhamburan

Aku ingin berhenti sejenak
Saat perbuatan mulai tak tulus
Saat nurani mulai tak lurus

Aku ingin berhenti sejenak
Merenung dalam diam
Hanya ingin jujur dengan semua rasa yang terpendam

Aku ingin berhenti sejenak
Ingin membaca dan lebih memaknai lagi semua yang sudah aku tuliskan
Ingin melihat semua yang sudah aku lakukan

Aku ingin berhenti sejenak
Saat semua puji itu salah alamat
Ia mulai mengikis niat

Aku ingin berhenti sejenak
Tak pungkiri makin lama, aku merasa makin tak mengenali diri
Aku tak ingin bertemu denganMu dalam keadaan yang seperti ini

Aku ingin berhenti sejenak
Meluruskan niat
Memberi diri ini nasehat
Agar aku bisa mengukir jejak indah, perjalananku ke akherat

Wahai penggenggam hati
Aku datang dengan sekeping hati
Sekeping hati yang menjerit
Sekeping hati yang sakit

Wahai yang memiliki jiwa
Karena tak bersihnya niat
Aku menjadi hambaMu yang selalu punya cacat
Yaa aku selalu berpotensi untuk cacat karena aku bukan malaikat
Meski aku bukan malaikat, aku hamba yang berusaha untuk selalu taat

Wahai Sang pemilik Seluruh diri
Karena tak ada kata terlambat untuk bertaubat
Aku ingin berhenti sejenak
Meluruskan niat untuk taat
Maaf untuk khilafku




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline