Lihat ke Halaman Asli

ASI Lancar, Ibu Bahagia

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ibu yang baru melahirkan seringkali mengalami stress pascamelahirkan yang menyebabkan ASI tidak dapat keluar dengan lancar. Sayangnya, kebanyakan justru tidak siap dengan keadaan seperti ini. Proses kehamilan yang panjang, sulitnya proses melahirkan, perubahan tubuh, dan keadaan setelah menjadi ibu, cukup menjadi beban berat secara psikologis.

Padahal, ASI merupakan satu-satunya makanan untuk bayi. Dalam ASI terdapat berbagai nutrisi yang sangat penting dan dibutuhkan oleh bayi. Jika ASI lancar, bayi pun akan mendapat nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya.

Banyak ibu bertanya-tanya, bagaimana agar ASI lancar dan banyak. Sejatinya, produksi ASI dipengaruhi oleh dua hormon, yakni hormon Prolaktin dan hormon Oksitosin. Prolaktin merupakan hormon yang bertugas memproduksi ASI. Ingat PROlaktin, ingat PROduksi ASI. Sedangkan hormon Oksitosin adalah hormon cinta, hormon kasih sayang, yang berperan besar dalam proses mengalir atau keluarnya ASI yang telah diproduksi. Jadi, ASI lancar adalah tugasnya Oksitosin.

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana agar kinerja hormon Prolaktin dan hormon oksitosin ini optimal demi ASI lancar yang diinginkan para ibu?

Hormon prolaktin dapat distimulasi antara lain dengan hisapan langsung sang bayi. Ya, benar, menyusui bayi secara langsung adalah cara yang paling efektif untuk merangsang produksi ASI. Lantas bagaimana saat bayi sedang tidak disusui? Jika tidak disusui, ibu dapat memerah ASI kemudian menyimpannya. Kabar baiknya mulai menabung ASI dalam dua minggu pertama setelah melahirkan, juga dapat menentukan banyak atau sedikitnya produksi ASI ibu selanjutnya. Karena di masa awal setelah melahirkan merupakan masa lactogenesis dimana payudara masih membaca kebutuhan ASI si kecil. Jadi jika tidak sedang disusui langsung, jangan ragu lagi untuk segera memerah ASI. Satu lagi, bangun dan menyusui di malam hari juga menstimulasi kinerja homon Prolaktin. Karena hormon yang berperan dalam memproduksi ASI ini memang aktif bekerja khususnya di malam hari.

Begitu plasenta terlepas dari dinding rahim, kadar hormon Prolaktin dalam tubuh meningkat, produksi ASI pun mulai menyesuaikan kebutuhan. Prinsip produksi ASI yaitu SUPPLY = DEMAND. Jadi jika mau produksi asi lancar dan banyak, mau supply produksi banyak, maka perbanyaklah demand nya. Caranya? Disusui langsung dan diperah.

Bagaimana dengan Oksitosin? Hormon oksitosin ini bekerja optimal ketika ibu dalam keadaan nyaman, rileks, tenang, bahagia, merasa dicintai, merasa diperhatikan, kasih sayang yang tulus kepada bayinya, dan perasaan-perasaan positif lainnya. Jadi cara paling penting dalam mengoptimalkan kerja Oksitosin adalah dengan cara, menjadi ibu yang senantiasa berpikiran positif dan selalu bahagia. Jika ibu bahagia, asi lancar adalah suatu keniscayaan.

Apa yang terjadi jika salah satu hormon tidak bekerja dengan baik karena berbagai macam sebab? Mari simak beberapa contoh kasus nyata berikut.

Jika segera setelah lahir tidak dilakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini) minimal selama 1 jam, tidak diikuti dengan rawat gabung ibu dan bayi, ditambah lagi pemberian cairan prelaktal lain kepada bayi, ibu serta bayi dipisah di ruang berbeda dan tidak bisa menyusui sesuka bayi, maka akibatnya rangsang hisapan langsung bayi pada payudara, tidak dilakukan di awal kehidupan bayi. Artinya, hormon prolaktin tidak dirangsang, hal ini mengakibatkan produksi asi menjadi tidak optimal karena tidak dirangsang oleh hisapan bayi di awal kehidupannya. Jika seperti ini bagaimana dengan oksitosin? Tentu saja ibu baru melahirkan akan lebih stress saat dipisah dengan bayi. Apalagi jika sebenarnya ibu dan bayi dalam keadaan sehat dan stabil, dan sebenarnya memang tidak perlu dipisah.

Contoh lain, ibu merasa stress karena bayinya rewel. Sebentar-sebentar nangis dan minta menyusu. Ibu merasa ASI nya tidak keluar. Ibu merasa ASI nya kurang, dan seterusnya. Perasaan-perasaan dan pikiran-pikiran negatif yang sedikit saja terlintas jelas akan ikut mempengaruhi kinerja hormon oksitosin. Padahal payudara bengkak karena produksi ASI secara alami memang sudah berproduksi, namun karena pikiran negatif ibu, ASI tidak lancar karena hormon oksitosin yang berperan dalam proses lancarnya ASI ini dalam keadaan tertekan oleh pikiran negatif si ibu sendiri. Atau tertekan oleh stress pascamelahirkan. Jadi jika payudara bengkak namun asi tidak lancar keluarnya, artinya masalah ada di Oksitosin ibu.

So, ibu, bunda, mama, menjadi ibu dari seorang anak manusia adalah anugerah terindah. Dengan segala perubahan yang terjadi dalam kehidupan Anda, syukuri dan berbahagialah. Dengan begitu, ASI lancar mengalir dan nutrisi untuk sang buah hati tercukupi secara optimal.

Source: http://www.sependarcahaya.com/asi-lancar-ibu-bahagia/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline