- Latar Belakang Wilayah
Ulu Suliti merupakan Suatu Jorong[1] yang terletak Paling Utara di Nagari[2] pakan Raba’a Utara Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Kabupaten Solok Selatan, provinsi Sumatera Barat. Topografi Jorong ini bergelombang dan memanjang dari Utara ke Selatan dengan luas sekitar 10 KM². Sebelah Utara utara jorong Ulu Suliti berbatasan dengan Kabupaten Solok, sebelah Selatan berbatasan dengan Jorong Batang Pasampan, Sebelah timur Dengan hutan lindung dan sebelah Barat berbatasan dengan Jorong Lubuk Rasam.
Jorong Ulu Suliti dihuni sekitar 1040 jiwa dengan 356 kepala keluarga. Mata pencaharian penduduk umumnya bergerak di sektorpertanian, perdagangan, dan wiraswasta. Penyebaran penduduk merata di jorong tersebut dan di daerah bertanah kering yang cocok dijadikan sebagai kawasan permukiman. Namun, dari sekian banyak jumlah penduduk Jorong Ulu Suliti, kaum perempuan jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan kaum laki-laki yaitu sekitar 1:2. Hal ini disebabkan karena penduduk laki-laki banyak yang merantau meninggalkan kampung halamannya.
Mayoritas penduduk Nagari Pakan Rabaa Utara adalah masyarakat Minangkabau. Mereka terdiri dari beberapa suku, seperti Chaniago, Koto, Tanjuang, Panai, Balai Mansiang, Kutianyir, Bendang, dan Malayu. Setiap suku dikepalai oleh seorang kepala suku masing-masing yang dipilih secara langsung.
Dalam bidang pendidikan jorong ini tertinggal, Hal tersebut dapat dibuktikan dengan sedikitnya masyarakat yang pendidikan terakhirnya SMA dan Sarjana. Yang banyak hanyalah Tamatan SD dan SMP bahkan ada yang tidak sekolah sama sekali. Meskipun, ada semacam pengajian Rutin yang diadakan di Masjid-masjid dan Mushallah. Namun, kondisi tersebut kurang aktif diikuti oleh para pelajar.
Penyebab Utama bukanlah persoalan Ekonomi semata, melainkan karena masih kurang nya kesadaran orang tua terhadap pendidikan si Anak. Bahkan ada diantara orang tua yang meruntuhkan semangat si Anak untuk menempuh jenjang penidikan. Mereka lebih menekankan kepada Anak-anak mereka untuk langsung bekerja ketimbang menempuh jenjang pendidikan terlebih dahulu. Padahal dari pihak pemerintahan sudah memberikan penyuluhan-penyuluhan tentang pentingnya pendidikan terhadap si anak. Hanya saja Orang tua tidak menghiraukannya. Yang terlintas dalam fikiran mereka hanyalah bagaimana Supaya anak-anak mereka cepat bekerja dan mendapatkan uang yang banyak untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari mereka.
- Hasil Wawancara
- Kepala Jorong
Identitas
Keterangan
- Nama&Alamat
- Kamra Fauzal & Jorong Ulu Suliti
- Umur
- 40 Tahun
- Jenis kelamin
- Laki-laki
- Pendidikan
- MAN
- Respon
- Di jorong Ulu Suliti sudah ada kegiatan Sosial yang diadakan setiap satu bulan sekali pada hari minggu pagi, warga melakasanakan Gotong royong membersihkan jalan dan juga perkarangan rumah warga dengan cara bersama-sama. Mulai dari yang muda hingga yang tua antusias berpartisipasi dalam acara yang diberi nama “minggu Bersih” tersebut. Hal ini dikarenakan sudah terstrukturnya kegiatan tersebut dengan baik. Dan Jarang Sekali dari mereka yang berhalangan untuk ikut. sebab, cuman menghabiskan waktu Untuk kegiatan tersebut sekitar 2 jam/bulannya. Bagi mereka yang benar-benar tidak punya kesempatan untuk ikut dalam Minggu bersih tersebut. Diminta kesadarannya untuk mengantarkan Snack/makanan kepada mereka yang ikut bekerja.
- Selain itu, di Jorong Ulu Suliti juga memiliki Kegiatan sosial yang terprogram sekali setahun yaitu peringatan HUT RI yang di dalamnya Ada acara Bakti sosial berupa pemungutan dana dari warga sehabis mereka panen. Yang nantinya akan disalurkan kepada Warga kurang mampu.
- Ketua PKK
Identitas
Keterangan
Nama&Alamat
Erni & Ulu Suliti
Umur
34 Tahun
Jenis kelamin
Perempuan
Pendidikan
SMP
Respon
Kegiatan PKK di jorong Ulu suliti Kurang terstruktur dengan Baik. Karena kurangnya penyuluhan dan Kesadaran dari anggota masyarakatnya. Satu-satunya kegiatan PKK dalam hal Sosial Hanyalah Arisan yang diadakan oleh Ibu-ibu PKK Sekali dalam seminggu. Dilaksanakan Pada hari Jum’at selesai Kaum pria melaksanakan Shalat Jum’at. Arisan tersebut di dalamnya ada pengajian Yasinan. Karena tidak terstrukturnya Kegiatan ini dengan baik, maka tingkat partisipasi dari warga juga sangat Rendah. Yang ikut Arisan tersebut hanyalah Ibu-ibu Lansia diatas 50 tahun. Tidak ada sanksi yang diberlakukan bagi yang tidak bisa menghadiri kegiatan tersebut, yang diminta hanya kesadaran.
Dalam hal meningkatkan kesadaran hidup berbangsa dan bermasyarakat dari ibu-ibu PKK sendiri belum ada program yang diadakan secara mandiri dan murni dari PKK. namun, saat menyambut HUT RI tanggal 17 Agustus Ibu-ibu PKK bekerja sama dengan Karang Taruna Jorong Ulu suliti mengadakan Kegiatan “Kampung Merdeka”.
- Ketua Karang Taruna
- Identitas
- Keterangan
- Nama&Alamat
- Adis Syafriyanto&Jorong Ulu Suliti
- Umur
- 30 Tahun
- Jenis Kelamin
- Laki-Laki
- Pendidikan
- SMA
- Respon
- Kegiatan Karang Taruna di Jorong Ulu suliti dalam bidang sosial juga belum terstruktur, Hanya saja setiap ada musibah yang menimpa suatu Daerah ataun bahkan suatu negara, Pemuda karang Taruna Jorong Ulu suliti Selalu ikut andil untuk melakukan Bakti sosial berupa penggalangan dana.Biasanya, jika ada penggalangan dana yang dilakukan oleh Karang Taruna pada hari libur, hampir semua warga jorong antusias untuk ikut serta dalam acara tersebut.
- Tidak ada sanksi yang disepakati Bagi warga yang Tidak bisa ikut. Namun, bagi mereka yang tidak bisa ikut biasanya dengan kesadaran mereka menyumbangkan sedikit Rezki mereka untuk keperluan Bakti sosial tersebut.
- Kemudian Program sosial dalam hal meningkatkan keasadaran berbangsa dan bermasyarakat, pemuda karang Taruna memiliki program kegiatan peringatan Hari-hari besar nasional. Seperti tanggal 28 oktober kemarin diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda. Karang Taruna ini mengadakan Acara lomba Teater yang bertemakan Pemuda. Karena kurangnya nya penyuluhan tentang makna dari kegiatan tersebut, meskipun mengikutinya. Tetapi, Warga tidak tau makna dari kegiatan tersebut. Selain itu, ada juga kegiatan terprogram yang diadakan atas kerja sama Karang Taruna dengan Ibu-ibu PKK. Yang dimaksud adalah pengadaan “Kampung Merdcka” untuk menyambut HUT RI setiap tahunnya. Kampung Merdeka adalah suatu tujuan dari semua warga jorong Ulu suliti yang ingin jorong tersebut dalam menyambut HUT RI pada 17 Agustus di setting serapi dan seindah munkin serta bernuansa perjuangan.
- Analisa Hasil Wawancara
- Berdasarkan Wawancara yang Penulis lakukan dengan 3 orang Tersebut di Jorong Ulu Suliti dan juga melalui pengamatan selama ini karena Ulu Suliti merupakan tempat tinggal penulis. Bahwa tingginya antusias warga untuk ikut berpartisipasi pada setiap kegiatan yang diadakan, berdasarkan terstrukturnya kegiatan tersebut dengan baik atau tidak. Contohnya program “Minggu Bersih” yang dilakukan setiap satu bulan sekali. Karena terstruktur dengan Baik maka tingkat antusias warga dalam mengikuti Kegiatan tersebut juga amat tinggi.
- Namun sebaliknya, jika kegiatan yang diadakan kurang terstruktur, maka Antusias masyarakat dalam mengikuti kegiatan tersebut juga kurang. Contohnya Kegiatan Arisan yang diadakan oleh Ibu-ibu PKK, Karna kurang terstrukturnya kegiatan tersebut, maka tingkat antusias warga juga kurang dalam menginguktinya. Terlihat bahwa yang mengikutinya tidak seberapa, hanya Ibu-ibu Lansia yang berumur di atas 50 tahun.
- Selanjutnya, hal di atas tidak berlaku dalam Kegiatan Bakti sosial. Kalau yang diadakan adalah kegiatan bakti sosial yaitu berupa penggalangan dana, mereka tidak melihat terstruktur/tidak nya kegiatan tersebut. Bagi mereka yang terpenting adalah bagaimana mereka bisa membantu sesama yang sedang membutuhklan pertolongan. Sebab, Jorong Ulu Suliti merupakan daerah perkampungan yang masih banyak dihuni oleh masyarakat Primitif yang tingkat Peduli terhadap sesamanya masih terjunjung tinggi di banding dengan Masyarakat perkotaan yang sudah menjalani hidup individualisme.
- Meskipun, Sebagian dari mereka masih dikatakan sebagai masyarakat primitif. Jika diberikan pemahaman berupa penyuluhan tentang pentingnya keseimbangan dalam menjalani hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara meraka masih mau menerima bahkan melaksanakannya.Hanya saja penyuluhan tersebut yang masih kurang dari pihak yang akan mengadakan suatu kegiatan sosial.
- Mereka dituntut untuk bisa menjalani hak dan kewajiaban secara seimbang sebagai warga negara tanpa dilakukan penyuluhan terlebih dahulu.Yang perlu digaris bawahi adalah Bagaimana munkin masyarakat yang masih tergolong primitif mempunyai kesadaran sendiri tentang pentingnya keseimbangan dalam menjalani hak dan kewajiban sebagai warga negara jika penyuluhan yang dilakukan masih kurang.