Lihat ke Halaman Asli

Prosedur Keselamatan dalam Pesawat

Diperbarui: 13 Maret 2017   14:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesawat ialah penemuan paling canggih dalam sejarah umat manusia. Bahkan manusia jaman dahulu tidak akan pernah menyangka kalau manusia dapat terbang di udara. Saat ini, pesawat sudah dapat di nikmati oleh orang-orang di semua dunia. Kita semua dapat rasakan dan nikmati pemandangan alam dari atas langit. Akan tetapi, perjalanan udara memang sangat beresiko. Oleh karenanya setiap detil yang ada, perlu di perhatikan agar Kamu dapat tiba di tujuan dengan selamat.

Mungkin Kamu heran ketika pesawat tawarkan harga terjangkau. Ditambah lagi bila Kamu lihat penawaran tiket on-line, misalnya Kamu ingin cek harga tiket Air Asia di Traveloka. Kamu akan terperanjat dengan harga nya. Walau murah, bukanlah bermakna kalau maskapai penerbangan seperti Air Asia turunkan kwalitas keamanan untuk penumpangnya. Hal semacam itu dapat dibuktikan karenanya ada penghargaan dari Skytrax, yakni World’s Best Low Biaya Airline yang diperolah maskapai Air Asia selama 5 th. berturut-turut. Apa yang dilakukan maskapai penerbangan itu yaitu mengoptimalkan kuota pesawat, tetapi tidak turunkan kwalitas.

Walau sekian, Kamu yang sukai melancong juga perlu mengaplikasikan dan memperhatikan prosedur keselamatan dalam pesawat. Prosedur keselamatan ini akan didemonstrasikan oleh awak kabin, seperti pramugari atau pramugara. Biasanya akan ada satu pramugari yang berada di lorong untuk memeragakan alat-alat penyelamatan diri, sesaat satu orang pramugari yang lain akan menerangkan detailnya melalui pengeras nada. Uniknya, demonstrasi ini kadang-kadang di sampaikan lewat cara yang atraktif. Hal semacam itu mempunyai tujuan agar penumpang memperhatikan. Hanya perlu waktu lebih kurang 5 menit dalam demonstrasi ini. Kamu perlu memperhatikan dengan cermat, terlebih untuk Kamu yang baru pertama kalinya menaiki pesawat. Mengenai, prosedurnya diterangkan dalam poin-poin berikut ini.

Sabuk Pengaman (Safety Belt) dan Sepatu safety

Sabuk pengaman dan sepatu safety yaitu alat pertama yang harus Kamu perhatikan pemakaiannya. Itu karena sabuk pengaman sangat penting membuat perlindungan Kamu agar tidak terlempar saat terjadi guncangan pesawat atau beberapa hal yg tidak dikehendaki yang lain. Sabuk ini terbagi dalam dua type, yakni sabuk untuk orang dewasa atau anak-anak dan sabuk untuk bayi. Gunakanlah sabuk ini selama Kamu duduk di kursi, terlebih saat lampu pemberi tanda pemakaian sabuk pengaman menyala. Janganlah beberapa sangsi untuk memohon tolong pada pramugari, jika Kamu alami kesusahan saat memakainya. Pramugari akan mengecek sabuk pengaman semua penumpang ketika akan terlepas landas dan mendarat. Diluar itu, Kamu perlu untuk belajar buka dan melepaskannya dengan cepat. Agar nanti Kamu tidak alami kepanikan untuk buka sabuk pengaman ketika hal yg tidak dikehendaki terjadi.

Masker Oksigen (Oxygen Mask)

Pemakaian masker oksigen dilakukan jika desakan hawa dalam kabin (cabin altitude) melebihi batas yang sudah ditetapkan. Desakan hawa di kabin sendiri tidak sama dengan desakan hawa yang ada diluar ruangan. Saat kondisi itu terjadi, masker oksigen akan automatis keluar. Bila hal itu terjadi, pakaikan selekasnya masker pada mulut Kamu. Baiknya, Kamu mengerjakannya kurun waktu kurang dari 15 detik. Biasanya bila dalam kondisi cemas, kurun waktu yang relatif singkat, Kamu telah dapat kehabisan napas.

Utamakan pemakaian masker pada sendiri, barulah lalu orang lain, umpamanya anak-anak. Hal semacam itu karena, Kamu tidak bisa menyelamatkan orang lain, jika Kamu sendiri tidak dalam kondisi aman. Saat Kamu seudah memakai masker oksigen, pastikan kalau sabuk pengaman Kamu telah terpasang dengan baik. Lalu Kamu dapat bernapas perlahan sampai bernapas seperti umum. Setelah Kamu aman, barulah Kamu dapat membagi masker oksigen itu pada orang lain.

Selain keunggulan hawa dalam kabin, masker oksigen dapat juga automatis turun jika terjadi dekompasi (decompression) yang bermakna desakan hawa yang mendadak menghilang. Kehilangan desakan itu dapat terjadi karena dua hal. Petama kehilangan desakan dengan cara perlahan, seperti ada lubang kecil atau kegagalan alat pengukur desakan hawa. Ke-2, desakan hawa yang hilang dengan cara cepat, seperti ketika ada lubang yang besar saat pintu lepas dari tubuh pesawat.

Baju Pelampung (Life Vest) 
Baju pelampung bermanfaat untuk evakuasi jika pesawat mendarat di laut. Baju pelampung ini berada dibawah tempat duduk Kamu. Untuk memastikannya, cobalah raba bagian bawah tempat duduk ada. Bila tak ada, segera infokan pada pramugari. Baju pelampung ini terbagi dalam baju pelampung untuk dewasa dan untuk anak-anak atau bayi. Pemakaian baju pelampung dilakukan ketika lampu indikator menyala. Lampu ini akan menyala ketika pesawat terendam air. 

Gunakanlah pakaian pelampung itu, tetapi janganlah digelembungkan ketika masihlah berada didalam pesawat. Kamu dapat menggelembungkannya bila telah dekat dengan pintu keluar atau pintu darurat. Cara menggelembungkannya ada dua. Pertama dengan menarik tuas yang ada hingga pelampung akan terisi hawa dengan sendirinya. Jika hal itu tidak dapat dilakukan, pakai cara kedua, yakni dnegan meniupnya secara manual.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline