Lihat ke Halaman Asli

The Muljono and Martijem: Sederhana, Biasa, Selamanya, dan Doanya

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

" Bahwa yang kuminta padamu malam ini hanyalah kesedianmu untuk duduk di sini di bawah temaram berbagai macam bohlam. Lalu kita berdua duduk berhadapan dan berbicara.

Bahwa yang kuminta bukan berbicara tentang segala macam drama roman percintaan di antara kita. Namun berbicara tentang berbagai macam realita yang  menggelitik dan meresahkan hati kita selama ini.

Aku sungguh tidak peduli mereka menganggap kita seautis apapun, karena mungkin memang kenyataan yang berbicara dan yang tergambarkan dengan jelas seperti itu. Kita membangun sebuah dunia, yang hanya kita dan berbagai macam imaji kita yang ada. Sebuah tempat di mana kita dapat meniupkan setiap gelembung mimpi-mimpi kita dan membiarkannya terbang bebas mengudara kemanapun tanpa batas dan ikatan. Tempat terasyik ketika kita memainkan musik tentang berbagai macam irama kehidupan.

Kau tahu? Aku yakin, mereka di sana akan iri adanya ketika benar-benar melihat dan merasakan apa yang kita jalani berdua selama ini.

Malam ini mungkin kesekian kalinya aku bercerita tentang euforiaku saat menemukanmu. Seperti menemukan sebagian otak dan hati yang selama ini tercecer entah ke mana. Aku merasakannya, semuanya yang mereka bilang jatuh cinta. Namun yang kurasakan bukan sekedar tulisan-tulisan atau nyanyian-nyanyian tentang cinta yang selama ini aku temukan. Sesuatu yang lebih sederhana dari semuanya, dan terlalu sederhana hanya untuk dirangkum atau dijabarkan melalui apapun.

Kata salah satu musisi favorit kita, bahagia itu sederhana. Salah satu lagu favorit kita menyanyikan bahwa jatuh cinta itu biasa saja. Ya memang. semua yang kita lakukan hanyalah hal-hal biasa dan terlalu sederhana untuk sepasang kekasih, namun letak kebahagian sesungguhnya aku temukan. Dari semua hal sederhana itu aku kumpulkan dengan rapi untuk aku resapi dan rasakan baik-baik, dan juga untuk terus aku nikmati hari ini, esok atau apapun juga.

Kemanapaun takdir-Nya menyeret kita dalam berbagai skenario cerita, kita pun takkan pernah tahu. Tapi, biarkan malam ini aku berdoa dengan lugunya seperti seorang gadis kecil yang meminta bulan pada ibunya, agar kita akan selalu seperti ini, seperti sebelumnya. Sederhana, biasa, selamanya. "

Jono tersenyum, lalu kembali memainkan gitarnya. Mengiringi setiap bulir kata yang mengalir dari kekasihnya. Dan malam itu sungguh sangat sederhana, untuk cinta yang sederhana, dan sesungguhnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline