Muljono:
Pemuda 20 tahun, mahasiswa manajemen sebuah PTN yang lebih sering bernyanyi dengan suara sumbang-sinumbangnya dan gitar kesayangannya dari bus satu ke bus lain daripada pergi berkuliah ria. Rambutnya gondrong tidak karuan. Sepatunya adalah sneaker hadiah dari ibu tercinta berwarna putih yang sudah berusia 5 tahun. Seragam kebanggaannya adalah celana jeans dengan sobekan dan jahitan sana-sini beserta kaos yang sudah luntur dan warnanya tidak terdefinisikan lagi. Jono hebring banget saat mendengar lagunya Morfem yang berjudul Tidur Di manapun Bermimpi Kapanpun, dan semenjak itu dengan bangga dan berbahagia menjadikan judul lagu itu sebagai moto hidupnya.
Martijem
Perempuan berusia 18 tahun yang senang menghabiskan waktunya untuk sekedar berjalan sendiri bersama kamera analognya, meniup gelembung-gelembung sabun di taman, membaca atau bermain bersama pianikanya. Mahasiswi pendidikan guru sekolah dasar yang lebih suka mengajar menggambar, walau dia tidak bisa menggambar. Selalu asyik dengan rambut panjang bergelombangnya, height weist pants, kaos, blazer dan boots. Dan Ijem selalu bangga dengan gelar Manusia Jaman Dulu yang disematkan teman-temannya dengan terhormatnya.
Jono dan Ijem dipertemukan setahun yang lalu di sebuah bus kota, semenjak itu mereka saling jatuh cinta dan menjalin hubungan. Mereka adalah 2 makhluk super sotoi bin ngehe yang punya dunia sendiri. Mereka lebih sering bermalam minggu ria di perpustakaan kota atau menonton gigs band-band indie berdua. Atau menghabiskan waktu ngobrol berdua dengan segala topik ajaib di sebuah warteg. Atau duet bernyanyi di bus kota bersama.
To be continued.....
