Si Gadis dan Obeng
Oleh : Abdul Muholik
Di sebuah Perusahaan atau pabrik yang memproduksi sepatu, yang mayoritas karyawannya adalah perempuan, terlihat kesibukan yang sangat luar biasa. Semua karyawan sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Hari itu ada orderan yang Ontime hari ini, yang harus ekspor hari ini juga. Jika tidak, maka perusahaan akan menanggung resikonya. Tentu hal ini sangat tidak diinginkan.
Dalam proses produksi pasti ada saja produk yang salah atau gagal. Dari sekian target produksi, mungkin sekitar 3-5 % produk yang gagal. Produk itu biasanya disebut produk Be-Es dan harus dibongkar semuanya serta diproduksi ulang, terlebih jika bahan materialnya banyak yang masih bagus.
Jam kerja karyawan biasanya Normal 8 jam kerja per hari selama 5 hari kerja. Yaitu masuk jam 7 pagi. Keluar jam 4 Sore, ditambah istirahat 1 jam. Biasanya istirahat jam 12 siang sampai jam 1 siang. Tapi ada juga perusahaan yang menerapkan sistem kerja yang lain seperti sistem Shift, Sistem On-Off dan lain-lain.
Ketika jam istirahat hampir selesai, semua karyawan kembali bersiap-siap untuk melanjutkan pekerjaannya hingga sore. Bahkan ada yang sampai malam atau lembur. Lalu, di sebuah lean atau teamwork (tempat yang terdiri dari gabungan beberapa proses produksi, seperti Cutting, preparating, sewing dan assembling serta finishing), terlihat ada seorang karyawan cowok yang begitu terheran-heran dengan tingkah laku teman cewenya. Cowo itu bernama Tono, dan si cewe itu bernama Viola.
Tono merasa aneh melihat Viola yang tiba-tiba bergerak cepat menuju mesin Oven. Diperhatikannya Viola, ternyata dia hanya mau mengambil obeng, yang berada di atas oven.
"Hah..?!?! Viola megang obeng? Mau ngapain dia? Apa mesin dia rusak? Emang dia bisa benerin mesin sendiri, gitu? Apa dia mau ngebongkar sepatu be-es? Ah ga mungkin, dia kan ga bisa bongkar sepatu !" gumam Tono dalam hati, sambil memperhatikan gerak-gerik Viola dari jauh.
Tono kembali memperhatikan Viola yang sedang memegang obeng. Diujung obeng itu menempel Hotmelt kering warna putih, lalu Viola membuang hotmelt itu. Kemudian apa yang terjadi...?
Ujung obeng itu disentuhkan ke bagian punggungnya yang gatal. Dan ia mulai menggaruk-garukkan bokongnya. Hahaha... ternyata ia sudah tidak tahan dengan rasa gatal di punggungnya.