Antri di SPBU bisa jadi bahan tulisan?
Teman-teman pernah kan mengantri di SPBU ketika hendak mengisi bahan bakar? Pernahkah Anda memperhatikan apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa demikian?
Ya bagi seorang penulis (orang yang Hobi menulis), apapun yang terjadi di sekitarnya bisa jadi bahan tulisan. Contoh ketika mengantri di SPBU, bisa jadi bahan tulisan yang menarik, Benarkah?
Saya teringat dari pesan dan kata-kata Om Jay (yang memperkenalkan saya untuk berkontribusi di Kompasiana) bahwa apapun kegiatan kita bisa menjadi bahan tulisan. Bahkan beliau mengatakan menulis dalam kesibukan, itu mengasyikan. Dan beliau pun punya Mantra Ajaib yang sederhana tetapi memiliki makna yang luar biasa, yaitu *menulislah setiap hari, dan buktikan apa yang terjadi*. Tentu kalian bisa menebak 'kan? Kira-kira apa ya yang akan terjadi? Ya benar. Tulisan kita semakin banyak, ya 'kan?! Hehehehe. Ga percaya?! Buktikan aja sendiri, hehehe....
Jadi sebagai contoh pengaplikasiannya ialah belajar menulis ketika sedang mengantri di SPBU. Akan tetapi, bukan berarti kita langsung menulis ketika di TKP. karena ga mungkin kita langsung buka hp, lalu ngetik bikin tulisan, apalagi sampai buka laptop, kan ga lucu hehehe. Lagipula ketika di area SPBU atau ketika mengisi BBM, kita dilarang memainkan HP.
Jadi kita cukup mengingat atau mencatat moment intinya aja. Misal "mengantri di SPBU hari ini sangat panjang". Atau "mengisi BBM di SPBU ini sangat unik", dan lain sebagainya.
Nah nanti ketika waktu luang, dirumah atau dimana saja, kita bisa mengembangkan initisari dari kalimat tersebut menjadi tulisan yang sederhana dan menarik. Kita bisa sambil santai. Minum kopi atau ngemil makanan ringan, dan kita cukup menggunakan HP aja. Tidak harus memakai laptop atau komputer. Tetapi itu terserah teman-teman enaknya gimana.
Nah, di sini saya akan mencoba menuliskan tentang sistem pelayanan di SPBU secara umum diberbagai tempat, yang pernah saya amati. Yaitu sistem pertama dan sistem kedua. (Mungkin ada juga sistem ketiga atau yang lain)
Yang sistem pertama boleh dibilang sistem manual konvensional. Yaitu operator SPBU langsung melayani pelanggan secara langsung satu persatu.
Pelanggan datang langsung mengatakan nominal harga atau jumlah liter yang akan di beli, lalu sang operator langsung menekan tombol angka sesuai permintaan pada mesin pengisian BBM tersebut. Kemudian sang operator, memasukkan Nozzle selang ke tanki kendaraan si pelanggan.