Ibu Tua Penjual Telur Asin
Suatu malam dalam perjalanan pulang kuliah, aku melihat sinar lampu batman yang menari-nari di atas langit. Sinarnya membentuk batang panjang putih yang meliuk-liuk kesana kemari. Kebetulan malam hari ini cuacanya cerah tetapi sedikit berawan, jadi sinar lampu tersebut cukup jelas terlihat, terlebih ketika sinarnya mengenai awan putih.
Biasanya lampu ini digunakan sebagai Signal atau tanda bahwa di sana ada tempat hiburan. Kuperhatikan pangkal sinar lampu batman tersebut, ternyata sumbernya berada di kampung sebelah. Kampung yang warganya banyak menikah bulan ini. Rupanya di sana sedang ada hiburan.
Tiba-tiba handphone aku berdering ada telepon masuk. Lama sekali deringnya. Lalu Aku menyalakan lampu sein kiri dan menepi dijalan raya. Kulihat Handphone aku, ternyata keponakan aku yang menelpon.
"Halo Assalamu'alaikum, Mang Asep!" Ujar Aziz di ujung telepon. Aziz adalah keponakanku yang masih kecil, yang selalu minta dibeliin makanan kalo aku pulang di akhir pekan.
"Wa'alaikum salam, ada apa Ziz ?" tanya aku.
"Mang Asep lagi di mana? udah pulang belom?" tanya Aziz.
"Mamang udah pulang Ziz. Ini lagi dijalan. Ada apa Ziz?"
"Biasa Mang, hehehe" ketus Aziz sambil ketawa nyengir diujung telepon sana.
"Mau minta pesen sesuatu kah?" tanya aku sambil ngeledek.