Lihat ke Halaman Asli

Sepandan Pangastuti

Mahasiswi Universitas Airlangga

Peran Generasi Muda Memulihkan Pariwisata Pasca Pandemi Memalui Media Sosial untuk Indonesia Maju di Era Society 5.0

Diperbarui: 20 Juni 2022   00:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Pariwisata Indonesia (sumber: https://pixabay.com/id/) 

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan, yang memiliki berbagai macam kekayaan alam yang melimpah dan eksotis. Kekayaan alam itu berupa gunungm danau, pantai, flora, fauna dan masih banyak lagi. Selaian keindahan alam yang berlimpah, Indonesia juga memiliki daya tarik lainnya seperti berbagai macama budaya, kehidupan masyarakat (living culture) yang unik, serta keramahan penduduk. Begitu banyak macam keunggulan dan ke unikan hal tersebut menjadi suatu potensi besar jika dikembangkan dalam bidang pariwisata yang dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan negara Indonesia. Pariwisata menjadi salah satu sektor yang mendukung perkembangan di Indonesia dengan menyumbangkan dalam bentuk finansial yang secara signifikan dapat penopang perekonomian. Hal ini berdasarkan hasil penelitian Ibrahim Musa dkk. Menjelaskan bahwa Indonesia telah meletakan pariwisata sebagai salah satu sektor penting dalam mempercepat pembangunan. Namun, menyebarnya wabah pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona diseluruh penjuru negara tak terkecuali negara Indonesia secara tidak terduga telah memberikan dampak yang begitu besar serta mengganggu keseimbangan terhadap segala aspek kehidupan masyarakat. Akibat dari wabah ini tidak main-main selain pada kesehatan masyarakat, pandemi Covid juga menyebabkan penurunan ekonomi Indonesia. Adanya kebijakan baru dari pemerintah terhadap tempat wisata yang mengharuskan untuk ditutup. sehingga menurunnya perekonomian Indonesia secara drastis karena pariwisata merupakan sektor penopang perekonomian bagi bangsa. Sudah genap dua tahun sejak pandemi melanda di seluruh dunia pada tahun 2020, sekarang ini sudah menunjukan banyak pengurangan. Penerapam pembatasan aktifitas di luar rumah pun sudah tidak seketat dahulu. Kini situasi telah membuat oang-orang secara perlahan sudah dapat melakukan berbagai aktivitas di luar rumah. Begitu pun pada kegiatan pariwisata, perlahan tapi pasti pemerintah sudah memberikan izin untuk membuka tempat-tempat wisata di Indonesia. Untuk itu diperlukan strategi pemulihan sektor pariwisata yang dapat dilakukan oleh generasi muda, salah satu yang dapat dilakukan pada zaman sekarang ini yaitu dengan melakukan pemanfaatan media sosial sebagai sarana pemulihan pariwisata yang dilakukan oleh generasi muda. Dengan pemanfaatan media sosial oleh para generasi muda diharapkan dapat menstabilkan Kembali perekonomian bangsa. Terlebih lagi saat ini terdapat gagasan baru yang dicanangkan oleh pemerintahan Jepang berupa perubahan era yang disebut Society 5.0. Dalam hal ini generasi muda Indonesia beserta pemerintah perlu adanya kesiapan dan pematangan yang tepat agar negara Indonesia siap dalam menghadapi perubahan tersebut.

Masyarakat diseluruh dunia sekarang ini sedang mempersiapkan hadirnya berbagaimacam kemajuan teknologi canggih pada Era Revolusi Industru 4.0. Era ini sangat mempengaruhi berbagai macam aspek kehidupan. Namun, masyarakat dunia termasuk masyarakat Indonesia belum selesai dalam mempersiapkan diri pada Era Revolusi Industri 4.0, umat manusia sudah dihapkan lagi suatu perubahan baru yaitu Era Masyarakat 5.0. Pada Era Society 5.0 merupakan suatu perubahan yang konsep masyarakat berpusat pada manusia (human-centered) serta berbasis teknologi (technology based) hal ini dikembangkan oleh negara Jepang (Brahmanto,2019). Selain itu., Era Society 5.0 juga dapat dimaknai sebagai suatu keadaan masyarakat yang di mana disetiap kebutuhannya harus dapat disesuaikan dengan standar gaya hidup pada tiap-tiap masyarakat serta pelayanan pada suatu produk yang sudah memiliki kualitas tinggi dan memberi rasa nyaman terhadap semua orang. Konsep ini lahir diakibatkan karena adanya pengembangan dari Revolusi Industri 4.0 yang dinilai memiliki potensi mendegradasi peran manusia dalam kehidupan. Maka diperlukan adanya benteng pada tiap diri individu agar mampu bertahan dalam menghadapi perubahan dan perkembangan zaman yang semakin cepat pada saat ini sudah bergeser ke Era Society 5.0. Generasi muda khususnya di Indonesia sebagai garda terdepan yang memiliki peran penting untuk mengambil bagian dalam memajukan negara Indonesia pada sektor pariwisata.

Generasi muda dapat diartikan sebagai suatu genersi yang memiliki semangat kuat untuk berinovasi dan memiliki wawasan yang luas untuk berkontibusi membangun suatu bangsa. Saat ini Indonesia menuju Era Society 5.0 menjadi tatanan kehidupan yang baru bagi masyarakat khusunya generasi muda. Generasi muda Indonesia sekarang ini masih menikmati kemajuan teknologi digital, yang menyebabkan tantangan terendiri untuk melakukan perubahan menuju Era Society 5.0.  Pada Era Society 5.0 yang digagas oleh negara Jepang pada awal 2019 sebagai sebenarnya untuk menyempurnakan dari era-era sebelumnya.  Era Society 5.0 manusia dalam menggunakan teknologi tidak hanyak berfokus pada bisnis saja, namun juga pada kegiatan dalam kehidupan sehari-hari yang terintegrasi dengan teknologi informasi dan basis data. Dengan kata lain dalam menuju Era Society 5.0 menciptakan masyarakat yang berpusat pada manusia serta berbasis pada kemajuan teknologi Dalam mengahadapi Era Society 5.0 yang akan segera hadir di Indonesia perlu adanya kontribusi generasi muda sebagai calon Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkulitas dalam mengembangkan potensi untuk berperan dalam mengembalikan perekonomian pasca dilanda pandemi Covid-19 salah satunya dengan cara mengoptimalkan pariwisata di Indonesia. Hal yang perlu dipersiapkan oleh generasi muda adalah dengan meningkatkan kualitas dirinya yang dapat dilakukan malalui beberapa langkah-langkah seperti untuk selalui siap mengikuti dalam berbagai perkembangan zaman, selanjutnya memiliki kemampuan leadership atau kepemimpinan. Generasi muda perlu memiliki jiwa kepemimpinan yang adaptif dan inovatif yang diselingi dengan nilai spiritual yang tinggi sehingga generasi muda dapat mengoptimalkan potensi dalam menghadapi Era Society 5.0. Lalu generasi muda perlu meningkatkan kemampuan berbahasa asing, memiliki kemampuan berbahasa asing sekarang ini menjadi suatu keuntungan karena adanyanya tuntutan zaman. Selain itu, dengan memiliki kemampuan berbahasa asing generasi muda akan mudah untuk memahami berbagai macam budaya dari luar. Genersi muda yang berkualitas juga harus memiliki penguaaan teknologi (IT), saat memasuki Era Society 5.0 segala aktivitas akan difokuskan pada Human-Centered berbasis pada kemajuan teknologi. Jika generasi muda tidak memiliki pengetahuan tentang teknologi akan mudah terombang-ambing oleh zaman. Dan kemampuan terkhir yang harus ada dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) pada generasi muda adalah keahlian berliterasi, keahlian ini juga sangat diperlukan oleh generasi muda pada zaman sekarang ini. Literasi disini tidak hanya membanca dan menulis tetapi juga dengan dipadukan literasi digital, literasi media, literasi manuasi, literasi teknologi dan literasi lainnya.

Melalui generasi muda yang berkualitas tersebut sehingga memiliki kemampuan yang dapat memberikan kontribusinya untuk memulihkan pariwisata di Indonesia yang sebelumnya sempat terpuruk akibat dari pandemi hebat. Pariwisata ini merupakan sektor utama penyumbang kemajuan perekonomian Indonesia, diperlukan pemulihan dan pengoptimalan jangka panjang sehingga kembali stabilnya pereknomian Indonesia. Generasi muda dapat memberikan kontibusinya dalam memulihkan pariwsata salah satunya melalui pemanfaatan media sosial yang ada. Sebagai generasi muda yang berkualitas memiliki pengetahuan dalam kemjuan teknologi digital, menjadikan media sosial sebagai sarana mengoptimalkan pariwisata setempat. Menurut Andreas Kaplan dan Michaek Haenlein mengartikan media sosial ini sebagai suatu kelompok aplikasi yang berbsis internet dibangun atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 serta yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content (Rafiq, 2020). Media sosial ini sebuah media online yang dapat digunakan oleh para penggunanya untuk mudah berpartisipasi, mengunggah, dan menciptakan sesuatu yang berupa blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual lainnya. Generasi muda sebagai pengguna aktif media sosial seharusnya dapat memanfaatkan dengan bijak, untuk membantu kepentingan bangsa seperti melakukan promosi dan memberikan informasi dengan mengunggah konten-konten yang menarik tentang destinasi wista yang ada di Indonesia kepada orang-orang. Dengan gencarnya melakukan promosi dan pemeberian informasi menarik  melalui media sosial tersebut diharapkan dapat menarik wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. Peran media sosial tersebutlah yang cenderung akan menciptakan objek-objek wisata baru, terlebih pada saat generasi muda Indonesia yang ikut meramaikan suatu destinasi wisata disuatu tempat dan memposting foto objek wisata ke media sosial lalu dilihat oleh orang lain yang akhirnya para pengguna media sosial akan berlomba-lomba untuk dapat juga mengunjungi tempat tersebut. Generasi muda melalui penggunaan media sosial seperti aplikasi Instagram, Twitter Facebook, Youtube, dan masih masih banyak lagi dapat juga dijadikan sarana untuk menggali potensi alam, mengenalkan fasilitas, kuliner, oleh-oleh khas di tempat pariwisata sekitar dan dapat turut menjaga keindahan objek wisata yang ada di Indonesia dengan tidak mengotori atau merusak lingkungan sekita, sehingga tempat pariwisata Indonesia akan mendapat kepercayaan dari pengunjung yang ingin berwisata. Selain itu generasi muda dapat juga berpartisipasi dengan mengajak masyarakat lokal untuk melestarikan dan menjaga objek wisata sekitar.

Melalui hasil pemaparan di atas dapat dimengerti bahwa generasi muda sebagai ujung tombak bagi bangsa Indonesia harus ikut serta memberikan kontribusinya dalam mengoptimalkan pariwiata pasca pandemi Covid 19 agar Indonesia siap mengahadapi perubahan menuju Era Society 5.0. Pandemi ini membuat perekomomian Indonesia menurun karena sektor pariwisata yang merupakan pendukung perkembangan sempat terpuruk akibat dari ditutupnya tempat wisata. Selain itu, masih kurangnya maksimalnya penggunaan media sosial secara bijak oleh generasi muda dalam mengoptimalkan pariwisata. Oleh karena itu, melalui kontibusi yang dapat dilakukan sebagai generai muda berupa pemanfaatan media sosial untuk melakukan promosi destinasi pariwisata setempat, diharapkan dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata setempat sehingga dapat memulihkan pariwisata Indonesia, serta mengajak juga masyarakat lokal untuk turut membantu mekestarikan objek wisata setempat. Selain itu, perlu adanya pengembangan diri agar menjadi generasi muda yang berkualitas untuk siap memajukan pariwisata Indonesia menuju Era Society 5.0

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline