Radja Nainggolan gelandang AS Roma dan Timnas Belgia, #keturunan Indonesia terus mendapat sanjungan dan pujian pasca kemenangan spektakuler Setan Merah atas Prancis bakal tuan rumah Euro 2016.
Persahabatan lawan timnas Le Bleus di stadion Stade de France Prancis, yang berakhir dengan kemenangan Setan Merah dipandang sebagai penampilan terbaik Belgia. Media menyebut kehadiran Radja Nainggolan yang diturunkan sejak awal merupakan pilihan tepat. Dia menjadi kunci prestasi gemilang, formasi pelatih Marc Wilmots.
Publik dan media Belgia menekankan bahwa selama ini pelatih Wilmots salah menilai putra Marianus Nainggolan itu. Prestasi sukses di AS Roma, bagi publik Belgia sudah cukup bukti memasang Radja di lini tengah.
Pelatih Ragu
Namun sang pelatih sendiri selama ini belum juga menaruh kepercayaan pada Radja. Padahal dia sendiri sudah memberikan semangat juang 100% dan mulai bingung tidak tahu harus bagaimana lagi. Eka Tanjung merasakan ada ketidakcocokan 'like and dislike' antara pelatih dan pemain #keturunan ini. Sepakbolanda sebelumnya sudah menurunkan tulisan: Raja Nainggolan Apes di Timnas Belgia.
Sumber: Sepakbolanda.com Man of the Match
Pada laga lawan Prancis Ahad lalu, Radja bermain gemilang dari awal sampai akhir. Pengamat sepakbola memuji stamina dan penampilan konstan. Mereka tanpa ragu memberi angka 9. Nilai hampir sempurna itu juga diberikan kepada Marouan Fellaini. Namun para pengamat sepakat menganugerahi The Ninja, julukan pemain asal Antwerpen itu sebagai 'Man of the Match.' Voetbalkrant.com menyebut Radja: "Luar biasa pemain muda ini. Sepanjang 90 menit tampil sebagai pemain terbaik dari semua skuad Setan Merah. Mampu membangun serangan dan main keras jika diperlukan. Menjadi dirigen dengan tendangan datar yeng keras." Demorgen.be melihat dia bermain fantastis: "Radja Nainggolan tampil fantastis di stadion Stade de France. Gelandang AS Roma ini menguasai lini tengah dan mencetak gol ciamik."
Dalam wawancara saudara kembar Riana Nainggolan tetap bersikap bijaksana: "Paling utama di sini adalah terus bekerja maksimal untuk tim. Saya akui memang saya bermain dengan baik dan menyumbang satu gol, tapi tidak akan selalu bisa begini. Saya memberi 100 persen untuk team. Kita harus lanjutkan terus. Jelang akhir pertandingan, kami sedikit lengah. Tapi ingat, ini adalah pertandingan persahabatan. "
Bagi Radja yang lebih penting adalah pertandingan Jumat depan: "Jumat nanti menjadi sangat penting. Kami harus menang, dan laga tadi memberikan rasa percaya diri." Klub Besar Mengintai
Penampilan gemilang ini tidak lolos dari perhatian klub-klub besar. Pemain yang resminya masih sam-sam milik AS Roma dan Cagliari itu sudah menjadi incaran PSG, Liverpool dan Manchester United. Sementara itu Radja sendiri masih memprioritaskan untuk tetap bertahan di ibukota Italia. Selain itu pada kesempatan lain, Roberto Donadoni legendaris sepakbola Italia, yang juga mantan pelatih Radja di Cagliari selama setahun juga angkat topi. Penggocek bola dari AC Milan yang mengenyam masa jaya era 1980 dan 1990an itu: "Bagi saya, Radja adalah pemain top. Musim lalu dia merupakan salah satu pemain terbaik di Serie A (Liga Italia)." Donadoni sudah yakin bakal merekrut Radja kalau dia melatih klub besar.
Eka Tanjung merasakan angin segar disaat sepakbola Indonesia sedang lunglai. Seorang pemain #keturunan Indonesia menjadi buah bibir dunia. Dan kalau nanti Radja tampil di perhelatan sepakbola antara negara Eropa, Euro 2016, penulis sudah yakin akan mendukung Belgia.
Apalagi saat ini tidak ada pemain keturunan Indonesia di timnas Belanda. Dan kalaupun de Oranje lolos sampai Prancis, peluangnya sampai babak final sangat kecil. Jauh di bawah tim Setan Merah yang diperkuat Radja Nainggolan. Sebab kejuaraan tanpa ada #keturunan Indonesia, sama saja dengan nonton Film Tanpa Suara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H