Lihat ke Halaman Asli

Nanda Novatianto

Hanya menulis

Wanita Dalam Secangkir Kopi

Diperbarui: 6 Desember 2020   04:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pagi itu, dikala matahari menyapa dan rintikan hujan mulai mendera, Deni yang merupakan mahasiswa tingkat akhir di salah satu kampus swasta sedang meneguk secangkir kopi yang telah dibuatnya. 

"Ah pagi ini kopi terasa sangat pahit," ujarnya setelah meminum kopi yang dibuatnya sendiri.

Pagi itu ialah hari yang berbeda, matahari yang beriringan dengan hujan, kopi yang tak sesuai dengan si barista, membuat Deni tak tau apa yang harus dilakukan. Ia hanya termenung dan berfikir bagaimana seharusnya menikmati hidup yang indah ini.

Seperti biasa, walau memulai hari dengan kebingungan yang ada di kepala, si pecandu kopi ini tetap mengawali aktifitasnya sebagai seorang mahasiswa biasa. Datang terlambat, duduk mendengarkan ceramah dari dosen dan pulang membawa tugas, itulah makanannya sehari-hari.

Saat ingin kembali pulang, Deni meliihat seorang mahasiswi secara tidak sadar menjatuhkan bukunya di tempat parkir kampus, tanpa berfikir panjang ia mengambilnya dan berinisiatif untuk mengembalikan kepada wanita tersebut.

"Hei, ini punyamu?" tanya Deni sambil menunjukkan buku kepada wanita itu

"Ah iya itu punyaku, nemuin dimana?" tanyanya kembali

"itu tadi kamu gak sengaja jatohin buku itu di parkiran,"

"duh teledor banget aku, makasih ya,"

"sama-sama" jawab Deni menutup pembicaraan itu

Di perjalanan pulang sambil mengendarai motornya, Deni tiba-tiba saja memikirkan siapa wanita tadi? Semanis itukah dia? dan kapan mereka bisa bertemu kembali? itulah pertanyaan yang terlintas secara berulang-ulang hingga Deni sampai dirumahnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline