Assalamualaikum. Islam mengajarkan dan memberikan jawaban dalam hal memilih pasangan hidup bagi perempuan maupun bagi laki-laki. Disini saya akan membuat tulisan tertuju pada akhwat, tetapi tak ada salahnya ikhwan pun membacanya karena ikhwan bisa mengambil hikmahnya.
Muslimah yang dirahmati oleh Allah. Dalam memilih suami yang harus dilakukan oleh seorang muslimah adalah menaati perintah Rasulullah saw. agar kita dapat membangun rumah tangga yang harmonis, bahagia, rukun, mencapai keridhoanNya, dan yang paling diinginkan adalah mendapatkan surgaNya. Maka, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, sebagaimana dalam hadist, "apabila orang yang kalian ridhoi agama dan akhlaknya datang untuk melamar, nikahkan dia. Jika tidak, pasti akan terjadi fitnah di bumi ini sekaligus kerusakan yang sangat parah." (HR. Tirmidzi). Dan yang kedua, "Apabila datang kepada kalian seorang pria yang kalian ridhoi agama dan akhlaknya, maka nikahkan dia, karena jika tidak, pasti akan terjadi fitnah di bumi dan juga kerusakan." Para sahabat bertanya, "Rasulullah, meskipun pada diri orang itu terdapat kekurangan?" "Apabila datang kepada kalian seorang pria yang kalian ridhoi agama dan akhlaknya, maka nikahkan dia." jawab Rasulullah 3 kali. (HR. Tirmidzi)
Di dalam kedua hadist tersebut terdapat kata fitnah dan kerusakan, lalu apa maksudnya? Menurut Adnan Tharsyah dalam bukunya Kiat Menjadi Muslimah Seutuhnya. Yaitu artinya, apabila kalian tidak menikahkan seorang laki-laki yang taat beragama dan berakhlak mulia meskipun ia tidak kaya, tidak terhormat, atau tidak terpandang. Karena jika kita hanya inginkan yang seperti diatas maka akan banyak perempuan yang hidup tanpa suami, banyak laki-laki yang hidup tanpa istri. Zina dan perbuatan nista akan tersebar luas. Atau hal ini akan mengakibatkan ketidak harmonisan dalam kehidupan rumah tangga.
Ukhty, kita memang tidak menutup mata akan materi. Karena hal itu sangat diperlukan. Apalagi terkadang, dalam mendapatkan restu orang tua, hal itu yang menjadi patokan yang utama. Tetapi yang harus diingat ukhty, tujuan hidup bukan untuk makan, tetapi makan untuk hidup. Lalu untuk memenuhi semua kebutuhan bagaimana? Ukty.. Rezeki sudah Allah atur, apalagi niat kita menikah dengan dia untuk mencapai ridho dan surgaNya. InsyaAllah, Allah akan memberikannya dan akan terpenuhi kebutuhan kita. Lihat fenomena rumah tangga pada mereka yang ekonominya baik. apakah mereka bahagia? Ternyata diantara mereka ada yang berakhir pada perceraian karena alasan tidak dicintai, tidak mendapat kasih sayang, kekerasan yang diterima, dan lain-lain. Coba kita lihat pada keluarga yang sederhana, makan hanya satu kali sehari, rumah sederhana, pakaian hanya satu, tapi mereka sangat terlihat harmonis tanpa menuntut satu sama lain.
Kebahagiaan rumah tangga bukan terletak pada harta tetapi akhlak dan agama. Laki-laki yang berakhlak mulia dan taat beragama pasti memperlakukan istri yang dicintainya dengan baik. Jikapun dia tidak menyukai istrinya, dia akan menghormatimu. Rumah tangga yang dilandaskan atas agama, akan mendapatkan kebahagiaan yang tiada tara. Saling mengingatkan ke jalan Allah, membimbing dan dibimbing, dan semuanya diisi dengan keberkahan.
Sekarang terserah pada diri ukhty. Saya yakin, ukhty yang solihah tidak memandang pada harta, kedudukan dan keturunan. Karena yang ukhty inginkan dan yang paling dikhawatirkan adalah dalam segi akhlak dan agamnya. Dan yang membuat ukhty berat adalah mendapat restu orang tua, bukan? Jawaban dari masalah ukhty adalah doa. Jika ukhty yakin dengan laki-laki itu, berdoa kepada sang pemilik hati manusia. Semoga orang tua ukhty dapat menerima, merestui dan meridhoi ukhty bersamanya.
Semoga ukhty mendapatkan suami yang baik dunia dan akhiratnya. Aamiin.
Sumber utama: Buku Kiat Menjadi Muslimah Seutuhnya karya Adnan Tharsyah.