Kalau kita melihat Amsal 8:1-8, merupakan suatu wejangan hikmat yang sangat penting bagi kita semua, di katakan hikmat berseru-seru artinya penulis kitab ini ingin agar kita mendengarkannya dan menjadi orang yang berhikmat, bukankah hal ini sangat penting bagi kita, karena dalam hidup ini butuh orang yang berhikmat.
Orang berhikmat adalah penyelamat dalam kondisi yang buntu, orang berhikmat itu akan membuat dia menjadi orang yang bijak, karena hikmat datang dari Tuhan.
Kita ingat suatu waktu Tuhan Yesus dijebak dengan dibawahnya wanita yang kedapatan berzinah dihadapanNya. Lalu mereka mengatakan : menurut hukum Muza wanita ini boleh dilempari dengan batu, wah ini jebakan yang sulit.
Karena kalau Tuhan Yesus tidak melakukannnya maka ia melanggar hukum Musa, tetapi kalau Ia melakukannya maka Ia menyetujui adanya pembunuhan, ini hal yang sangat sulit bagi siapapun.
Tetapi tiba-tiba Ia katakan kepada mereka suatu kalimat yang tidak mereka duga : Barangsiapa diantara kamu yang tidak berdosa hendaklah ia yang pertama melempari batu kepada perempuan ini...
Wah ini hikmat yang luar biasa, dan kita butuh hikmat dalam kehidupan ini, apalagi menghadapi hal-hal yang sulit.
Nah hikmat itu hanya dimilki pada waktu orang itu hidup dalam kebenaran. Oleh karena itu ay 7 mengatakan : lidahku mengatakan kebebenaran dan kefasikan adalah kekejian bagi bibirku. Berarti hikmat itu hanya mengatakan kebenaran bukan kefasikan
Berarti orang yang berhikmat hanya mau mengatakan kebenaran dan hidup dalam kebenaran. Wah indah sekali hidup dengan orang seperti ini, kalau kita punya anggota keluarga yang hidup dalam kebenaran maka menjadi keluarga yang indah, tidak pernah merasa curiga, tidak pernah merasa takut. Suami, istri dan anak-anak hidup dalam kebenaran dan mau mengatakan kebenaran. Indah sekali.
Jadi hikmat ingin mengatakan : Jikalau kamu pingin punya keluarga yang baik maka hiduplah dalam kebenaran, pingin hidupnya di percaya oleh orang lain maka hiduplah benar, pingin sukses maka hiduplah benar. Damai sejahtera hanya bisa terjadi pada waktu kita hidup benar, itulah perkatan-perkataan dari orang berhikmat / keinginan hikmat.
Seorang istri dari anggota DPR RI, mengatakan bahwa banyak sekretaris anggota dewan itu muda-muda dan cantik-cantik, lalu dia mengatakan tetapi suamiku memilih ibu berumur menjadi sekretarisnya, dan aku percaya pada suamiku, lalu terakhir dia mengatakan bersyukur ya kalau kita punya pasangan yang takut akan Tuhan.