Kalau kita melihat dalam Yoh 3:16 maka disitu menunjukkan akan kasih Allah yang sangat besar kepada manusia. Karena dikatakan begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal. Jadi kasih itu di mulai dari Allah. Dengan kata lain manusia tidak mencari Allah tetapi Allah yang terlebih dulu mengasihi dan mencari manusia.
Karena tidak mungkin manusia mencari Allah kalau dia dalam kondisi berdosa, dalam kondisi mati. Tuhan katakan kepada Adam : Pada waktu kamu makan buah pohon itu kamu akan mati. Kalu mati yang tidak bisa melakukan apa-apa, tidak bisa mencari Allah. Maka Yoh 15:16 mengatakan bukan kamu yang memilih Aku tetapi Akulah yang memilih kamu.
Kalau Allah tidak berinisiatif mencari manusia, maka manusia tidak akan pernah diselamatkan, maka ini kasih yang sangat besar. Sama seperti Abraham, Allahlah yang memilih dia, mengikat perjanjian dengan dia, bukan dia yang mencari Allah. Allah katakan Kepada Abraham : Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar dan memberkati engkau dstnya...Berarti kasih itu inisiatif Alah bukan manusia.
Perlu diingat, manusia itu bukan dalam keadaan baik atau netral pada waktu Allah mencarinya tetapi manusia dalam keadaan musuh/seteru Allah. Rom 5:10 "Sebab jikalau kita ketika masih seteru, diperdamiakan dengan Allah oleh kematian AnakNya, lebih-lebih kita yang sekarang telah diperdamaikan",....
Maka Allah luar biasa, mau mengasihi akan musuhNya dan mengasihi orang yang tidak pernah mencariNya, maka itu jelas kasih Allah yang besar. Dan Allah bukan hanya mengasihi musuhnya saja, tetapi mau mengorbankan Anaknya demi kasihNya, wah ini kasih yang sangat besar.
1 Pet 3:18 Sebab juga Kristus telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia membawa kita kepada Allah; Kalau kita mengasihi dan berkorban bagi orang yang kita kasihi maka itu wajar, tetapi kalau mengasihi dan mau berkorban bagi musuh (orang-orang yang tidak benar) maka itu hanya kasih Allah saja.
Berarti ini kasih yang tidak masuk akal dan kehilangan harga diri kalau dilihat dari kaca mata manusia.
Suatu waktu ayah bermasalah dengan tetangga, dan menurut ayah saya tetangga yang salah, tetapi saya katakan: bapa marilah kita berdamai dengan tetangga, karena tidak menyenangkan hidup bertetangga tetapi bermusuhan.
Tapi apa yang ayah katakan ; Kamu seperti orang yang tidak ada harga diri masa mereka yang salah tetapi kita yang berinisiatif untuk berdamai. Jadi berinisiatif untuk berdamai kalau kita tidak salah itu kehilangan harga diri.
Jadi kalau itu di kenakan pada Alllah, maka ALLAH itu sepertinya tidak punya harga diri pada waktu mengasihi manusia yang adalah musuhNya, tetapi itulah kasih Allah mau berkorban demi kasihNya. Bukan karena manusia baik maka Allah mengasihinya, atau punya kelebihan tertentu maka Allah mengasihiNya, tetapi karena Allah mau, maka Allah mengasihinya. Wah ini kasih yang diluar pemikiran manusia.