Dalam kehidupan ini banyak keputusan penting yang kita ambil, dan itu akan terlihat melalui tindakan-tindakan kita, keputusan tersebut bisa berdasarkan kemauan diri semata tetapi bisa juga di pimpin oleh Firman Tuhan.
Begitu Pula Mordekhai mengambil keputusan dan tindakan yang tepat menurut Firman Tuhan atau kemauan Allah tetapi Haman mengambil keputusan dan tindakan berdasarkan harga dirinya yang terhina sehingga sangat terlihat kontras antara keputusan Mordhekai dan Haman atau antara keputusan yang bijak dan yang tidak.
Dalam ay pertama dan kedua dalam pasal 3 di katakan : Sesudah peristiwa-peristiwa ini maka Haman bin Hamedata, orang Agag, dikaruniailah kebesaran oleh raja Ahasyweros, dan pangkatnya dinaikkan serta kedudukannya ditetapkan di atas semua pembesar yang ada di hadapan baginda. Wah luar biasa, ini anugrah buat Haman.
Padahal dalam pasal 2 Mordhekai yang berjasa untuk menyelamatkan raja dari pembunuhan tetapi Hamanlah yang diangkat menjadi orang nomor dua. Kita tidak tahu apa jasa dari Haman, tetapi raja mengangkat dia melebihi semua pejabat tinggi, dan raja meminta agar semua pegawai raja yang di pintu gerbang istana raja berlutut dan sujud kepada Haman.
Wah kehormatan yang luar biasa sampai orang sujud menyembah kepada kita, maka ini adalah kehormatan yang sangat tinggi karena menyamakan kita sama seperti Tuhan yang harus di sembah tetapi ternyata ada seorang yang tidak mau menyembah yaitu Mordhekai, bahkan ditegur oleh teman-teman yang lainpun ia tetap tidak mau menyembah.
Padahal kalau tidak menyembah Haman berarti melawan perintah raja atau raja sendiri. Siapa yang berani ?
Ada yang mengatakan bahwa Mordhekai tidak menyambah Haman karena orang Yahudi hanya menyembah Tuhan saja, tetapi itu alasan yang tidak terlalu kuat. Karena orang Yahudi juga menyembah raja/ manusia. Esther menyembah raja dalam (8:3), bahkan nabi Natan saja menyembah raja Daud (1 raja 1:23). Dengan kata lain penyembahan itu tidak dihubungkan dengan teologi mereka tetapi sebagai bentuk penghormatan mereka kepada raja
Sepertinya ay 4 menjadi alasan yang sangat kuat mengapa Mordhekai tidak mau menyembah Haman, Karena dalam ayat itu Mordekhai menceritakan bahwa ia orang Yahudi. Jadi ini alasan yang sangat kuat mengapa ia tidak mau menyembah Haman.
Alkitab mengatakan Haman orang Agag, Agag itu kalau kita telesuri adalah salah satu raja orang Amalek berarti ia adalah keturunan orang Amalek. Orang Amalek pernah diminta oleh Tuhan kepada raja Saul untuk menumpas habis mereka tetapi Saul tidak membunuh raja Agag.
Sedangkan Mordekahai dikatakan Bin Simei bin Kish, seorang Benyamain. Simei adalah keluarga raja Saul, Saul itu suku Benyamin berarti sama dengan Mordhekai. Sepertinya nama mereka sengaja dipertetangkan oleh penulis : Haman orang Agag merupakan bagian dari Amalek dan Mordekhai bin kish suku Benyamin yang merupakan bagian dari Israel.