Mata ku mengirim sinyal yang amat kuat melebihi partikel elektron biofisika ketika menghadapi sesuatu yang mengganggu ku
Sinyal itu membelah lapisan lapisan dalam otot ku, mengumpulkan beribu kekuatan untuk menghancurkan semua beban yang ada didepan mata ku saat itu
Tapi itu ternyata tidak ada gunannya, ketika aku bertatapan dengan bola mata mu kekuatan itu menjadi tak berdaya dan sia sia, seketika terhalang untuk keluar, ia memilih diam dalam tubuh yang terpendam padahal hanya untuk menyampaikan secarik perasaan yang sedari lama tersimpan, terkikis, memekik dan terkubur di dasar hati yang terdalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H